Kamis, 21 Oktober 2010

Soft Skill

Apa itu Soft Skill?
Soft skill adalah :
- karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan lingkungan dan keluarga).
- kemampuan yang tidak terlihat
- kemampuan interpersonal diri pribadi seseorang diluar kemampuan akademiknya (kecerdasan emosi, semangat, ambisi, empati, dll). Interpersonal skill ini meliputi : manajemen waktu, punya goal setting dan tujuan hidup yang jelas, kemampuan komunikasi, kemampuan sosialisasi (berhubungan dengan orang lain), kepeminpinan, kemampuan berbicara di depan publik/khalayak ramai, dlsb.
Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Tetapi, soft skills bukan sesuatu yang stagnan. Soft skill hanya bisa ditularkan, bukan diajarkan.
Cara meningkatkan soft skills adalah sebagai berikut :
- learning by doing. Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dalam dunia kerja/berorganisasi.
- Berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
- Mengikuti pelatihan-pelatihan / seminar tentang manajemen

 Softskills adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Intelligence Quotient) seseorang, yang dapat dikatagorikan /klusterkan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasan, keramahan, optimasi.
 Softskills adalah 'berbeda' dengan hardskills yang menekankan kepada IQ, artinya penguasaan ilmu pengetahuan, teknolgi dan ketrampilan teknis yang berhugungan dengan bidang ilmunya.
Katagori Softskills
 Intra-personal skill : ketrampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal.
 Inter-personal skill : ketrampilan seseorang dalam hubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal.

Contoh Softskills
 Kejujuran
 Tanggung Jawab
 Berlaku adil
 Kemampuan bekerja sama
 Kemampuan beradaptasi
 Toleran
 Hormat terhadap sesama
 Kemampuan mengambil keputusan
 Kemampuan memecahkan masalah
Contoh Inter-Personal Skills
 Kemampuan memotivasi
 Kemampuan memimpin
 Kemampuan negosiasi
 Kemampuan presentasi
 Kemampuan komunikasi
 Kemapuan membuat relasi
Kemampuan bicara di muka umum

Sumber :
http://hadi-ansani.blogspot.com/2009/01/apa-itu-soft-skill.html
http://toswari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads



Tentang Soft Skill
Soft skills pada dasarnya merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Sedangkan Hard skill bersifat teknis dan biasanya sekedar tertulis pada bio data atau CV seseorang yang mencakup pendidikan, pengalaman, dan tingkat keahlian (teknis). Soft Skills bisa juga dikatakan sebagai ketrampilan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam sebuah kelompok.
Wikipedia memaparkan bahwa soft skills merupakan istilah sosiologis yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, kepekaan/kepedulian, serta optimisme. Soft skills ini melengkapi hard skills- yang bisa dikatakan juga sebagai persyaratan teknis dari suatu pekerjaan. Soft skills tersebut mencakup (a) kualitas pribadi - misalnya tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, manajemen (pengendalian) diri, dan integritas atau kejujuran; dan (b) ketrampilan interpersonal, misalnya berpartisipasi sebagai anggota kelompok, mengajar (berbagi pengetahuan) ke orang lain, melayani pelanggan, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan bisa bekerja dalam keragaman.
Rasanya dengan mengulas pengertian soft skills tersebut, kita pasti bisa memahami pentingnya soft skill. Kita juga pasti yakin jika seseorang mempunyai karakteristik atau sifat seperti itu maka pastilah orang tersebut mempunyai daya saing atau setidak-tidaknya mempunyai “perbedaan” yang positif. Tapi kembali lagi ke pertanyaan semula, bisakah kita meningkatkan soft skills melalui proses belajar-mengajar?
Sekarang mari kita lihat berbagai janji para training provider yang tertuang dalam proposal- yang akhirnya dinyatakan layak dan ditunjuk sebagai penyelenggara program retooling. Apakah semua materi dan metode pelatihan betul-betul dilaksanakan dan memberikan hasil sesuai targetyang telah ditetapkan? Ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi program retooling, rata-rata peserta merasa senang mengikuti program retooling dan mengaku bahwa kemampuan mereka meningkat. Penyelenggara program juga merasa bahwa apa yang dijanjikan di proposal sudah direalisasikan. Namun ketika ditanya apakah yakin sebagian peserta bisa mendapatkan pekerjaan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, jawabannya pun beragam untuk setiap penyelenggara program. Ada yang optimis, ada yang pesimis, dan ada pula yang tergantung pada perkembangan eksternal.
Terlepas dari berbagai ramuan mujarab yang ditawarkan, pengembangan softskills di perguruan tinggi memang harus dilakukan secara integratif dan menyeluruh. Pengembangan softskills tidak hanya sekedar memberikan pelatihan atau kursus softskills, misalnya kursus kepribadian atau teknik komunikasi saja. Sebuah perguruan tinggi idealnya mengembangkan softskill mahasiswa (juga dosen tentunya hehehe) melalui kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas. Di dalam kelas bukan juga hanya sebatas memberikan mata kuliah softskills atau kewirausahaan. Setiap mata kuliah selayaknya berusaha mengembangkan kemampuan softskill mahasiswa melalui metode mengajar yang bisa mengasah softskills mahasiswa. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah metode diskusi dan presentasi kelompok, walaupun ada beberapa mahasiswa dan dosen agak enggan melaksanakannya, dengan berbagai alasannya masing-masing.
Pengembangan softskills di luar kelas bisa dilakukan dengan menciptakan suasana akademis yang kondusif terhadap softskills. Beberapa program yang bisa dicoba diantaranya adalah berbagai perlombaan yang bersifat kompetitif baik untuk mahasiswa maupun dosen; pengembangan sistem komunikasi interaktif antara civitas academica, penyedian media atau display sebagai wadah kreatifitas dan inovasi mahasiswa, dll. Wah … kalo sekedar membahas konsep softskills memang tidak akan habis-habisnya. Yang terpenting adalah apakah program-program pengembangan softskills tersebut bisa terwujud?
Perbedaan antara Sofkill dan Hardskill ?
Wikipedia menuliskan pengertian Soft Skill dan Hard Skill sebagai berikut
Soft skills is a sociological term which refers to the cluster of personality traits, social graces, facility with language, personal habits, friendliness, and optimism that mark people to varying degrees. Soft skills complement hard skills, which are the technical requirements of a job.
sementara untuk pengertian hardskill atau sebagai orang menyebutnya Hard Competence sebagai berikut :
The hard competence referring to job-specific abilities, and relevance will be about specific knowledge relating to “up to date” systems.
Dari pengertian antara sofkill dan hardskill dapat kita menyimpulkan :
Setiap profesi profesi di tuntut untuk memiliki hardskill yang khusus, tetapi sofkill bisa merupakan kemampuan yang harus di miliki setiap profesi.
Apa hubungan Softkill, Hardskill dengan sekolah atau kuliah ?
Bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan.
Why Sofkill?
You are about to enter, the real world
Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negerti dan swasata yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :
• Komunikasi tertulis
• Bekerja dalam tim
• Teknologi
• Berpikir logis
• Berkomunikasi lisan
• Bekerja mandiri
• Ilmu pengetahuan
• Berpikir analitis


Sumber :
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2008/05/19/hard-skills-dan-soft-skills/
http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/23/sinergi-soft-skill-dan-hard-skill/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar