Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputersecara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagaisistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam pemrograman dan merupakan perangkat basis data aras tinggi (high level):
Microsoft SQL Server
Oracle
Sybase
Interbase
XBase
Firebird
MySQL
PostgreSQL
Microsoft Access
dBase III
Paradox
FoxPro
Visual FoxPro
Arago
Force
Recital
dbFast
dbXL
Quicksilver
Clipper
FlagShip
Harbour
Visual dBase
Lotus Smart Suite Approach
Selain perangkat lunak di atas, terdapat juga perangkat lunak pemrograman basis data aras rendah (low level), diantaranya:
Btrieve
Tsunami Record Manager
•Query: Sarana untuk mengatur record data yang terdapat dalam tabelserta mengelompokkan field dan record yang ditentukan dari suatutabel.
Membuat Query:
„« Klik Query dari objek Database
„« Klik New
„« Klik Design View kemudian OK
„« Klik Salah satu table dari daftar
„« Klik Add untuk pembuatan Query
„« Close dan simpan Query
„« Jalankan dengan klik Run dari menu Query
•Form: Lembar untuk menampilkan data,memasukkan data,danmodifikasi data dengan cara atau format yang dapat didesign sendiri.
Membuat form dengan Form Wizard:
„« Klik Form dari Objek Database
„« Klik dua kali Create Form By Using Wizard kemudian OK
„« Pilih field-field yang digunakan dalam form dengan memindahkanfield kemudian Next
„« Pilih bentuk Tampilan Form kemudian Next
„« Pilih bentuk model tampilan Form kemudian klik Next
„« Tentukan judul Form kemudian klik Finish
•Report: Sarana yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuklaporan.
Membuat Report dengan Wizard:
„« Klik Report dari pilihan Objek Database
„« Klik dua kali Create Report By Using Wizard
„« Pindah field ke kolom Select field kemudian Next
„« Pilih bentuk tampilan keluaran kemudian Next
„« Pilih model(style) Form kemudian Next
„« Tentukan judul Form klik Finish
•Makro: Menghemat urutan-urutan operasi yang dilakukan menjadisebuah operasi untuk mempermudah proses tanpa harus melakukanpenulisan kode program.Membuat Makro:
„« Pilih Macros dari Objek Database
„« Klik New
„« Pilih Action yang kita inginkan kemudian isikan form
„« Simpan macro yang kita buat dengan nama yang kita iginkan
„« Jalankan denngan klik Run
•Switchboard: Fasilitas Microsoft Access 2003 yang digunakan untukMenu Navigasi
Membuat Switchboard:
„« Aktifkan Objek Form kemudian klik menu Tools
„« Pilih Database Utilities
„« Klik Switch Manager kemudian klik Yes
„« Pada Switchboard Pages ada¡¨Main Switchboard(Default)¡¨gantidengan ¡§Menu Utama(Default)¡¨
„« Klik Edit kemudian klik Close
„« Buat halaman Switchboard dengan klik New
„« Klik pada kotak isian Switchboard Page Name dengan menu datakemudian klik OK
„« Klik Menu Utama(Default)
„« Klik Edit kemudian klik New
„« Dari Switchboard Manager pilih Switchboard Page Menu Data, klik
Edit kemudian klik New
„« Isikan perintah kemudian Close
„« Jalankan dengan terlebih dahulu aktifkan Database Object Form
„« Pilih Switchboard kemudian Open
1.Visual Basic For AppliationMembuat aplikasi dengan Microsoft Access, kita memanipulasiobjek-objek dapat digunakan Visual Basic For Application(VBA).
•Penyataan If: Digunakan untuk menyeleksi beberapa pernyataan daribeberapa kondisi yang ada.
•Pernyataan Select Case: Digunakan untuk menyeleksi beberapapernyataan yang ada dan menjalankan pernyataan yang memenuhisyarat.
•Pernyataan For: Digunakan untuk mengulang suatu statemen sampainilai yang ditentukan
•Pernyataan Do...Loop: Digunakan untuk mengulang suatu statemensampai syarat pengulangan yang ditentukan terpenuhi.
•Pernyataan While....Wend: Digunakan untuk mengulang pernyataanselama kondisi masih bernilai benar.
•Pernyataan GoSub...Return: Digunakan untuk masuk kedalam suatusubrutin dan kembali ke dalam suatu prosedur.
•Pernyataan On Error: Digunakan untuk mengaktifkan penanganankesalahan pada kode program dan menentukan letak atau lokasi dalamsuatu prosedur.
•Pernyataan With: Digunakan untuk menjalankan sejumlah deretpernyataan pada suatu objeck tanpa menyebutkan nama objek secaraberulang-ulang.Kita dapat memrogram form,report,data access,serta memenipulasiinterface dan database.VBA juga menyediakan activeX data object(ADO)untuk berinteraksi dengan berbagai database baik Acces SQL Servermaupun Oracle.VBA juga tersedia di MS Excell, MS Word ,danPowerpoint sehingga kita dapat mengintegrasikan aplikasi kita denganmudah.
sumber :
http://www.scribd.com/doc/30914906/Pengertian-Database
Senin, 29 November 2010
Dasar-Dasar Pemrosesan Komputer
DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER
1. PENGERTIAN KOMPUTER Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti. Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan secara otomatis, berdasar urutan instruksi ataupun program yang diberikan kepadanya. Definisi yang ada memberi makna bahwa komputer memiliki lebih dari satu bagian yang saling bekerja sama, dan bagian-bagain itu baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Istilah mengenai sekelompok mesin, ataupun istilah mengenai jutaan komponen kemudian dikenal sebagai hardware komputer atau perangkat keras komputer. Hardware komputer juga dapat diartikan sebagai peralatan pisik dari komputer itu sendiri. Peralatan yang secara pisik dapat dilihat, dipegang, ataupun dipindahkan. Dalam hal ini, komputer tidak mungkin bisa bekerja tanpa adanya program yang telah dimasukkan kedalamnya. Program ini bisa berupa suatu prosedur peng-operasian dari komputer itu sendiri ataupun pelbagai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan program-program inilah yang kemudian disebut sebagai software komputer atau perangkat lunak komputer. Dalam arti yang paling luas, software komputer bisa diartikan sebagai suatu prosedur pengoperasian. Suatu acara yang ditayangkan oleh TVRI, dapat dianggap sebagai software dari suatu peralatan televisi. Demikian pula halnya dengan musik yang telah direkam diatas kaset, data diatas kertas, serta cerita ataupun uraian yang ada didalam sebuah buku. Secara prinsip, komputer hanyalah merupakan sebuah alat; Alat yang bisa digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk bisa bekerja, alat tersebut memerlukan adanya program dan manusia. Pengertian manusia kemudian dikenal dengan istilah brainware (perangkat manusia). Konsep hardware - software - brainware adalah merupakan konsep tri-tunggal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Untuk tahap pertama, manusia harus memasukkan program terlebih dahulu kedalam komputer. Setelah Setelah program tersimpan didalam komputer, maka komputer baru bisa bekerja untuk membantu manusia dalam menyelesaikan persoalan ataupun pekerjaannya.
Pengertian Komputer Berdasar Golongan
a. General Purpose Computer Komputer yang umum digunakan pada setiap hari, juga bisa disebut sebagai general- purpose computer, dimana bisa digunakan untuk menyelesaikan pelbagai variasi pekerjaaan. Komputer jenis ini dapat menggunakan pelbagai software, bermacam- macam langkah yang saling menyempurnakan, termasuk didalamnya penulisan dan perbaikan (word-processing), manipulasi fakta-fata didalam database, menyelesaikan pelbagai perhitungan ilmiah, ataupun mengontrol sistem keamanan organisasi, pembagian daya listrik serta temperatur. Walaupun general purpose computer dapat diprogram untuk digunakan dalam beberapa fungsi, tetap mempunyai batasan-batasan dalam hal kemampuan, ukuran ataupun persyaratan. Sebagai contoh, general purpose computer tidak bisa digunakan untuk memproses perhitungan seluruh data statistik yang dibutuhkan untuk peramalan cuaca ataupun pengetesan pesawat terbang.
b. Special Purpose Computer Special-purpose computer digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ataupun aplikasi khusus. Special purpose pada awalnya merupakan general-purpose, yang digunakan secara khusus dan disesuaiakan dengan konfigurasi ataupun peralatan didalamnya yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Sebagai contoh konfigurasi dari special purpose computer yang digunakan pada sistem komputer berskala besar adalah front-end processor; yang digunakan untuk mengontrol fungsi input dan output dari komputer utama. Contoh lain dari special purpose computer adalah adalah back-end processor, yang mengambil data dari storage serta meletakkan dan mengaturnya kembali kedalam storage. Dedicated processor juga merupakan special purpose computer yang bagian dalamnya telah dirubah sedemikian rupa agar memiliki fungsi khusus. Dedicated processor dirancang sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk menyelesaikan langkah dan proses khusus, dimana hal ini bisa ditemui pada: pelbagai robot yang digunakan pada pabrik, mesin-mesin kesehatan dipelbagai rumah sakit serta aneka video game.
Pengertian komputer menurut kapasitasnya
a. personal computer (PC) / micro computer
Pada awalnya, komputer jenis ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan per- orangan (personal). Kebutuhan per-orangan dalam hal menyimpan ataupun memproses data, tentunya tidak sebanyak kebutuhan sebuah perusahaan. Dikarenakan hal tersebut, kemampuan dan teknologi yang dimiliki oleh Personal Komputer pada awalnya memang sangat terbatas, memory yang dimiliki oleh sebuah personal komputer hanya berkisar antara 32 hingga 64 KB (Kilo Byte). Tetapi dalam perkembangannya, banyak personal komputer yang kini memiliki memory hingga 8 ataupun 32 MB (Mega Byte). Komputer personal model Apple II merupakan pelopor dari kelahiran personal komputer yang ada pada saat sekarang. arena harganya relatif murah, bentuknya kecil dan teknologi yang dimiliki diangap sudah memadai, maka personal komputer menjadi begitu cepat populer. Personal komputer kini tidak hanya digunakan oleh perorangan tetapi pada akhirnya banyak digunakan oleh perusahaan untuk menyelesaikan pelbagai masalah yang ada diperusahaan. Pada umumnya personal komputer hanya mampu bekerja untuk melayani satu orang pemakai (single-user), tetapi dalam perkem bangannya dengan menggunakan konsep LAN (Local Area Network) personal komputer juga dapat digunakan untuk melayani banyak pemakai dalam saat yang bersamaan (konsep multi user). Pada konsep LAN yang merupakan sebuah jaringan, terdapat sebuah otak/pengendali yang disebut sebagai server dan beberapa anggota yang disebut sebagai terminal. Secara pisik bentuk server ataupun terminal tidak berbeda dengan bentuk sebuah PC. Hubungan server dan terminal, dilakukan melalui sebuah kabel. Data yang berasal dari pelbagai terminal, akan disimpan secara terpusat oleh server. Personal komputer pada saat ini juga mampu melakukan komunikasi data dengan personal komputer lainnya ditempat yang saling berjauhan. Dengan menggunakan sebuah modem, maka data yang berasal dari komputer akan dirubah menjadi gelombang suara, dan suara inilah yang kemudian dikirim melalui kabel telpon. Modem yang ada ditempat lain, akan menangkap gelombang suara ini dan merubah bentuknya menjadi gelombang yang bisa diproses oleh komputer. Perbedaan konsep antara LAN dan Modem adalah, LAN hanya bisa digunakan untuk tempat yang tidak terlalu jauh (saat ini diartikan sebagai: tidak lebih dari 2.000 meter), dan biasanya masih terbatas dalam satu gedung. Selebihnya diperlukan modem. Kabel yang digunakan pada LAN adalah kabel digital, sehingga data bisa langsung dikirim tanpa perlu merubah bentuk seperti halnya yang dilakukan oleh modem.
Jenis PC lainnya yang tengah populer pada saat ini adalah: note-book. Note-book menggunakan silikon chip yang sangat tipis yang merupakan lambang kemajuan teknologi. Komputer jenis ini mempunyai bentuk yang sangat kecil apabila dibanding dengan jenis komputer lainnya. Note-book biasanya dilengkapi dengan portable battery- power, sehingga tanpa adanya listrik-pun note-book masih bisa dioperasikan. Dengan demikian, komputer jenis ini sangat cocok digunakan bagi para pemakai yang sering berpergian. Karena menggunakan monitor jenis LCD (Liquid Cristal Display), note-book mempunyai bentuk yang sangat tipis. Disamping itu, note-book juga memiliki fasilitas disket ataupun hard-disk seperti hal-nya komputer PC pada umumnya. Internal memory yang dimiliki juga sangat besar, dimulai dari 4 MB yang kemudian bisa dikembangkan hingga 64 MB. Note-book juga mampu melakukan komunikasi data dengan sesama note-book ataupun dengan komputer lainnya dilokasi yang saling berjauhan.
b. Mini Computer Komputer mini mempunyai kemampuan berapa kali lebih besar jika dibanding dengan personal komputer. Hal ini disebabkan karena micro-pocessor yang digunakan untuk memproses data memang mempunyai kemampuan jauh lebih unggul jika dibanding dengan micropocessor yang digunakan pada personal komputer. Ukuran pisiknya dapat sebesar almari kecil. Komputer mini pada umumnya dapat digunakan untuk melayani lebih dari satu pemakai (multi user). Dalam sistem multi user ini, pada akhirnya personal komputer banyak digunakan sebagai terminal yang berfungsi untuk memasukkan data. Contoh Komputer mini: IBM AS-400
c. Mainframe Computer Ciri utama yang membedakan pengertian antara mini komputer dengan mainframe adalah, mainframe memiliki processor lebih dari satu. Dengan demikian, dari segi kecepatan proses mainframe jauh lebih cepat jika dibanding dengan mini komputer. Kecepatan kerja mainframe mencapai 1 milyar operasi perdetik (1 giga operations per-seconds = 1 GOPS). Kecepatan semacam ini sangatlah diperlukan, karena mainframe biasanya digunakan untuk memproses data-data yang mempunyai kapasitas sangat besar, dan disamping itu, mainframe biasanya juga digunakan oleh puluhan hingga ratusan pemakai yang bekerja secara bersama-sama.
Suatu teknik atau cara yang memungkinkan banyak orang pada pelbagai terminal dapat meng-access pada satu komputer pada saat yang bersamaan, dikenal dengan time-sharing. Didalam pengertian time sharing sendiri, CPU dalam memberikan perhatiannya sebenarnya hanya kepada satu pemakai pada satu saat, dan kemudian dilanjutkan dengan pemakai berikutnya. Tetapi karena memiliki kecepatan yang sangat tinggi, maka jarak pemakaian waktu antara satu pemakai dan lainnya tidaklah nampak secara jelas. Mainframe secara umum membutuhkan ruangan khusus dimana faktor lingkungan yang terdiri dari temperatur, kelembaban udara ataupun gangguan asap dapatlah dimonitor. Hal ini disebabkan karena nilai komputer serta nilai dari informasi yang tersimpan didalamnya sangatlah mahal. Ruangan yang ada biasanya juga dilengkapi dengan pelbagai sistem pengamanan elektronik. d. Super Computer Sesuai dengan namanya, super komputer memiliki ciri khas, yaitu kecepatan proses yang tinggi serta memiliki kemampuan menyimpan data yang jauh lebih besar apabila dibanding dengan main-frame. Harga super komputer sangatlah besar dan mahal. Salah satau contoh super komputer adalah Cray-2. Pengguna super komputer biasanya negara-negara yang sudah maju ataupun perusahaan-perusahaan yang sangat besar, seperti misalnya industri pesawat terbang Nurtanio. Dikarenakan kemampuannya yang sangat luar biasa dan diantaranya memiliki kemampuan untuk membaca/menyadap pelbagai data dari satelit, maka untuk pembelian sebuah super komputer harus mendapat persetujuan secara langsung dari presiden. Permintaan Indonesia pernah ditolak oleh presiden Amerika ketika Nurtantio menginginkan untuk membeli sebuah super komputer dari Amerika.
2. Arsitektur sistem komputer
http://htmlimg4.scribdassets.com/cstk03wolos7yio/images/6-f5763559ae/000.jpg
1. PENGERTIAN KOMPUTER Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti. Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan secara otomatis, berdasar urutan instruksi ataupun program yang diberikan kepadanya. Definisi yang ada memberi makna bahwa komputer memiliki lebih dari satu bagian yang saling bekerja sama, dan bagian-bagain itu baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Istilah mengenai sekelompok mesin, ataupun istilah mengenai jutaan komponen kemudian dikenal sebagai hardware komputer atau perangkat keras komputer. Hardware komputer juga dapat diartikan sebagai peralatan pisik dari komputer itu sendiri. Peralatan yang secara pisik dapat dilihat, dipegang, ataupun dipindahkan. Dalam hal ini, komputer tidak mungkin bisa bekerja tanpa adanya program yang telah dimasukkan kedalamnya. Program ini bisa berupa suatu prosedur peng-operasian dari komputer itu sendiri ataupun pelbagai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan program-program inilah yang kemudian disebut sebagai software komputer atau perangkat lunak komputer. Dalam arti yang paling luas, software komputer bisa diartikan sebagai suatu prosedur pengoperasian. Suatu acara yang ditayangkan oleh TVRI, dapat dianggap sebagai software dari suatu peralatan televisi. Demikian pula halnya dengan musik yang telah direkam diatas kaset, data diatas kertas, serta cerita ataupun uraian yang ada didalam sebuah buku. Secara prinsip, komputer hanyalah merupakan sebuah alat; Alat yang bisa digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk bisa bekerja, alat tersebut memerlukan adanya program dan manusia. Pengertian manusia kemudian dikenal dengan istilah brainware (perangkat manusia). Konsep hardware - software - brainware adalah merupakan konsep tri-tunggal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Untuk tahap pertama, manusia harus memasukkan program terlebih dahulu kedalam komputer. Setelah Setelah program tersimpan didalam komputer, maka komputer baru bisa bekerja untuk membantu manusia dalam menyelesaikan persoalan ataupun pekerjaannya.
Pengertian Komputer Berdasar Golongan
a. General Purpose Computer Komputer yang umum digunakan pada setiap hari, juga bisa disebut sebagai general- purpose computer, dimana bisa digunakan untuk menyelesaikan pelbagai variasi pekerjaaan. Komputer jenis ini dapat menggunakan pelbagai software, bermacam- macam langkah yang saling menyempurnakan, termasuk didalamnya penulisan dan perbaikan (word-processing), manipulasi fakta-fata didalam database, menyelesaikan pelbagai perhitungan ilmiah, ataupun mengontrol sistem keamanan organisasi, pembagian daya listrik serta temperatur. Walaupun general purpose computer dapat diprogram untuk digunakan dalam beberapa fungsi, tetap mempunyai batasan-batasan dalam hal kemampuan, ukuran ataupun persyaratan. Sebagai contoh, general purpose computer tidak bisa digunakan untuk memproses perhitungan seluruh data statistik yang dibutuhkan untuk peramalan cuaca ataupun pengetesan pesawat terbang.
b. Special Purpose Computer Special-purpose computer digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ataupun aplikasi khusus. Special purpose pada awalnya merupakan general-purpose, yang digunakan secara khusus dan disesuaiakan dengan konfigurasi ataupun peralatan didalamnya yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Sebagai contoh konfigurasi dari special purpose computer yang digunakan pada sistem komputer berskala besar adalah front-end processor; yang digunakan untuk mengontrol fungsi input dan output dari komputer utama. Contoh lain dari special purpose computer adalah adalah back-end processor, yang mengambil data dari storage serta meletakkan dan mengaturnya kembali kedalam storage. Dedicated processor juga merupakan special purpose computer yang bagian dalamnya telah dirubah sedemikian rupa agar memiliki fungsi khusus. Dedicated processor dirancang sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk menyelesaikan langkah dan proses khusus, dimana hal ini bisa ditemui pada: pelbagai robot yang digunakan pada pabrik, mesin-mesin kesehatan dipelbagai rumah sakit serta aneka video game.
Pengertian komputer menurut kapasitasnya
a. personal computer (PC) / micro computer
Pada awalnya, komputer jenis ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan per- orangan (personal). Kebutuhan per-orangan dalam hal menyimpan ataupun memproses data, tentunya tidak sebanyak kebutuhan sebuah perusahaan. Dikarenakan hal tersebut, kemampuan dan teknologi yang dimiliki oleh Personal Komputer pada awalnya memang sangat terbatas, memory yang dimiliki oleh sebuah personal komputer hanya berkisar antara 32 hingga 64 KB (Kilo Byte). Tetapi dalam perkembangannya, banyak personal komputer yang kini memiliki memory hingga 8 ataupun 32 MB (Mega Byte). Komputer personal model Apple II merupakan pelopor dari kelahiran personal komputer yang ada pada saat sekarang. arena harganya relatif murah, bentuknya kecil dan teknologi yang dimiliki diangap sudah memadai, maka personal komputer menjadi begitu cepat populer. Personal komputer kini tidak hanya digunakan oleh perorangan tetapi pada akhirnya banyak digunakan oleh perusahaan untuk menyelesaikan pelbagai masalah yang ada diperusahaan. Pada umumnya personal komputer hanya mampu bekerja untuk melayani satu orang pemakai (single-user), tetapi dalam perkem bangannya dengan menggunakan konsep LAN (Local Area Network) personal komputer juga dapat digunakan untuk melayani banyak pemakai dalam saat yang bersamaan (konsep multi user). Pada konsep LAN yang merupakan sebuah jaringan, terdapat sebuah otak/pengendali yang disebut sebagai server dan beberapa anggota yang disebut sebagai terminal. Secara pisik bentuk server ataupun terminal tidak berbeda dengan bentuk sebuah PC. Hubungan server dan terminal, dilakukan melalui sebuah kabel. Data yang berasal dari pelbagai terminal, akan disimpan secara terpusat oleh server. Personal komputer pada saat ini juga mampu melakukan komunikasi data dengan personal komputer lainnya ditempat yang saling berjauhan. Dengan menggunakan sebuah modem, maka data yang berasal dari komputer akan dirubah menjadi gelombang suara, dan suara inilah yang kemudian dikirim melalui kabel telpon. Modem yang ada ditempat lain, akan menangkap gelombang suara ini dan merubah bentuknya menjadi gelombang yang bisa diproses oleh komputer. Perbedaan konsep antara LAN dan Modem adalah, LAN hanya bisa digunakan untuk tempat yang tidak terlalu jauh (saat ini diartikan sebagai: tidak lebih dari 2.000 meter), dan biasanya masih terbatas dalam satu gedung. Selebihnya diperlukan modem. Kabel yang digunakan pada LAN adalah kabel digital, sehingga data bisa langsung dikirim tanpa perlu merubah bentuk seperti halnya yang dilakukan oleh modem.
Jenis PC lainnya yang tengah populer pada saat ini adalah: note-book. Note-book menggunakan silikon chip yang sangat tipis yang merupakan lambang kemajuan teknologi. Komputer jenis ini mempunyai bentuk yang sangat kecil apabila dibanding dengan jenis komputer lainnya. Note-book biasanya dilengkapi dengan portable battery- power, sehingga tanpa adanya listrik-pun note-book masih bisa dioperasikan. Dengan demikian, komputer jenis ini sangat cocok digunakan bagi para pemakai yang sering berpergian. Karena menggunakan monitor jenis LCD (Liquid Cristal Display), note-book mempunyai bentuk yang sangat tipis. Disamping itu, note-book juga memiliki fasilitas disket ataupun hard-disk seperti hal-nya komputer PC pada umumnya. Internal memory yang dimiliki juga sangat besar, dimulai dari 4 MB yang kemudian bisa dikembangkan hingga 64 MB. Note-book juga mampu melakukan komunikasi data dengan sesama note-book ataupun dengan komputer lainnya dilokasi yang saling berjauhan.
b. Mini Computer Komputer mini mempunyai kemampuan berapa kali lebih besar jika dibanding dengan personal komputer. Hal ini disebabkan karena micro-pocessor yang digunakan untuk memproses data memang mempunyai kemampuan jauh lebih unggul jika dibanding dengan micropocessor yang digunakan pada personal komputer. Ukuran pisiknya dapat sebesar almari kecil. Komputer mini pada umumnya dapat digunakan untuk melayani lebih dari satu pemakai (multi user). Dalam sistem multi user ini, pada akhirnya personal komputer banyak digunakan sebagai terminal yang berfungsi untuk memasukkan data. Contoh Komputer mini: IBM AS-400
c. Mainframe Computer Ciri utama yang membedakan pengertian antara mini komputer dengan mainframe adalah, mainframe memiliki processor lebih dari satu. Dengan demikian, dari segi kecepatan proses mainframe jauh lebih cepat jika dibanding dengan mini komputer. Kecepatan kerja mainframe mencapai 1 milyar operasi perdetik (1 giga operations per-seconds = 1 GOPS). Kecepatan semacam ini sangatlah diperlukan, karena mainframe biasanya digunakan untuk memproses data-data yang mempunyai kapasitas sangat besar, dan disamping itu, mainframe biasanya juga digunakan oleh puluhan hingga ratusan pemakai yang bekerja secara bersama-sama.
Suatu teknik atau cara yang memungkinkan banyak orang pada pelbagai terminal dapat meng-access pada satu komputer pada saat yang bersamaan, dikenal dengan time-sharing. Didalam pengertian time sharing sendiri, CPU dalam memberikan perhatiannya sebenarnya hanya kepada satu pemakai pada satu saat, dan kemudian dilanjutkan dengan pemakai berikutnya. Tetapi karena memiliki kecepatan yang sangat tinggi, maka jarak pemakaian waktu antara satu pemakai dan lainnya tidaklah nampak secara jelas. Mainframe secara umum membutuhkan ruangan khusus dimana faktor lingkungan yang terdiri dari temperatur, kelembaban udara ataupun gangguan asap dapatlah dimonitor. Hal ini disebabkan karena nilai komputer serta nilai dari informasi yang tersimpan didalamnya sangatlah mahal. Ruangan yang ada biasanya juga dilengkapi dengan pelbagai sistem pengamanan elektronik. d. Super Computer Sesuai dengan namanya, super komputer memiliki ciri khas, yaitu kecepatan proses yang tinggi serta memiliki kemampuan menyimpan data yang jauh lebih besar apabila dibanding dengan main-frame. Harga super komputer sangatlah besar dan mahal. Salah satau contoh super komputer adalah Cray-2. Pengguna super komputer biasanya negara-negara yang sudah maju ataupun perusahaan-perusahaan yang sangat besar, seperti misalnya industri pesawat terbang Nurtanio. Dikarenakan kemampuannya yang sangat luar biasa dan diantaranya memiliki kemampuan untuk membaca/menyadap pelbagai data dari satelit, maka untuk pembelian sebuah super komputer harus mendapat persetujuan secara langsung dari presiden. Permintaan Indonesia pernah ditolak oleh presiden Amerika ketika Nurtantio menginginkan untuk membeli sebuah super komputer dari Amerika.
2. Arsitektur sistem komputer
http://htmlimg4.scribdassets.com/cstk03wolos7yio/images/6-f5763559ae/000.jpg
E-Commerce
Perdagangan Elektronik
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Sejarah perkembangan
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
Menyediakan harga kompetitif
Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
Mempermudah kegiatan perdagangan
Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
E-mail dan Messaging
Content Management Systems
Dokumen, spreadsheet, database
Akunting dan sistem keuangan
Informasi pengiriman dan pemesanan
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Sistem pembayaran domestik dan internasional
Newsgroup
On-line Shopping
Conferencing
Online Banking
Pembahasan
Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet[3, 13].
Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu[13]:
1) dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;
2) dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.
Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi dan sebagainya.
Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).
Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
http://dasril.wordpress.com/
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Sejarah perkembangan
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
Menyediakan harga kompetitif
Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
Mempermudah kegiatan perdagangan
Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
E-mail dan Messaging
Content Management Systems
Dokumen, spreadsheet, database
Akunting dan sistem keuangan
Informasi pengiriman dan pemesanan
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Sistem pembayaran domestik dan internasional
Newsgroup
On-line Shopping
Conferencing
Online Banking
Pembahasan
Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet[3, 13].
Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu[13]:
1) dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;
2) dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.
Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi dan sebagainya.
Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).
Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
http://dasril.wordpress.com/
Pengenalan Pada Manajemen Informasi
PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI
I. Pendahuluan
Banyak aktivitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi. Tak hanya di negara-negara maju, di Indonesia pun sistem informasi telah banyak diterapkan dimana-mana, seperti di kantor, di pasar swalayan, di bandara, dan bahkan di rumah ketika pemakai bercengkerama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia. Ada bermacam-macam sistem informasi, antara lain Sistem reservasi pesawat terbang, Sistem biometrik yang dapat mencegah orang yang tidak berwenang memasuki fasilitas-fasilitas rahasia atau mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata, Sistem POS (Point-Of-Sale) yang diterapkan pada kebanyakan pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data, Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi radio, Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru medis.
Ada tiga aktifitas dalam SIM dalam memproduksi kebutuhan informasi suatu organisasi, yaitu masukan (input), proses (processing) dan keluaran (output). Sistem Informasi juga diperlukan umpan balik (feed back), dimana keluaran yang dikembalikan untuk membantu mereka dalam mengevaluasi atau mengkoreksi fase masukan. Saat ini banyak pimpinan yang menyadari bagaimana informasi dapat menunjang kompetisi di lingkungan usaha terutama dalam menghadapi era globalisasi yang tergantung bagaimana kemampuan mereka dalam menjalankan organisasi secara global. Hari ini, sistem informasi menyediakan komunikasi dan kekuatan analisa yang diperlukan suatu organisasi untuk penyelenggaraan perdagangan (trading) dan pengelolaan aktifitas atau usaha dalam sekala global.
II. Tinjauan Pustaka
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
III. Pembahasan
Informasi :
Salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan organisasi tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
Kebutuhan informasi didasarkan pada :
Kegiatan bisnis yang semakin kompleks
Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Contoh : Pada perusahaan rokok SAMPOERNA yang memiliki 700 pabrik dan tersebar diseluruh Indonesia tidak dapat mengamati unsur fisik (penjual, karyawan, pelanggan, dsb) secara langsung. Manajer akan menggunakan tampilan laporan sebagai informasi untuk mengetahui keberadaan perusahaan dan pabrik. Dengan demikian informasi merupakan sumber yang paling penting bagi seorang manajer.
Manajemen Informasi
Manajemen Informasi sebagai sumber mempunyai pola yang sama, dimana tugas manajer pada Manajemen Informasi adalah sebagai berikut;
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memproses menjadi informasi yang dapat digunakan
Menentukan orang dalam perusahaan supaya dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, saat yang tepat pula sehingga informasi dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen
Membuang informasi yang kuno, tidak lengkap dan salah serta mengganti dengan informasi yang dapat digunakkan
Kepentingan Manajemen Informasi
Kebutuhan akan manajemen informasi disebabkan oleh :
1. Meningkatnya kompleksitas tugas manajemen
Hal ini disebabkan oleh karena :
a) Pengaruh ekonomi internasional,
b) Perkembangan teknologi dunia yang semakin pesat
c) Kompleksitas teknologi yang meningkat
d) Semakin sempitnya kerangka waktu bagi para manajer untuk mengambil keputusan
e) Kendala-kendala sosial
2. Keinginan untuk menggunakkan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
Lima bentuk sumber yang dikelola oleh seorang manajer adalah :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin termasuk fasilitas dan energi
4. Keuangan
5. Informasi termasuk data
Peranan manajerian menurut Mintzberg adalah :
1. Peran antar pribadi (Interpersonal roles)
Pemimpin (Leader) yang mampu menyediakan motivasi
Berpenampilan tinggi (Figure head), Melaksanakan tugas seremonial
Mampu berhubungan dengan orang lain (Laison), menjalin hubungan dengan orang yang berada diluar unit
2. Peran informasional (Informational roles)
Pemonitor (Monitor), Mencari informasi dan mengamati aktivitas yang ada
Menyampaikan informasi (Disseminator)
Juru bicara (Spokesperson)
3. Peran pengambil keputusan (Decesition maker roles)
Wiraswasta (Enterpreneur) membuat perbaikan
Menangani gangguan (Disturbance Handler) dgn bereaksi terhadap kejadian tidak diduga
Pembagi sumber (Resource allocator)
Tawar – menawar (Negotiator)
Keterampilan Manajemen
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar, yaitu :
Keahlian komunikasi. Manajer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan atau tertulis
Keahlian pemecahan masalah. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Keputusan adalah suatu tindakan tertentu yang telah dipilih.
Selain itu seorang manajer modern juga harus memiliki pemahaman terhadap komputer dan pemahaman cara menggunakan informasi dalam manajemen.
TINGKATAN MANAJER
TOP MANAGER
Disebut executive dan berada pada tingkat perencanaan strategis.
(strategic Decision Making – Membuat keputusan strategis)
MIDDLE MANAGER
Kepala cabang, kepala divisi, dll, disebut tingkat manajemen pengawasan.
(Tactical Decision Making – Membuat keputusan taktis)
LOWER MANAGER
Supervisor, kepala bagian, dll, disebut tingkat pengawasan operasional.
Operational Decision Making – Membuat keputusan operasional)
Strategic Planning
Management control
Operational control
Sistem :
Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam sebuah sistem :
1. Terdapat kelompok elemen, Sebuah sistem memiliki lebih dari satu elemen. Contoh : Batu cadas menjadi tembok
2. Elemen terpadu
Semua elemen dari suatu sistem harus mempunyai beberapa hubungan yang logis.
Contoh : Sepeda
3. Maksud bersama untuk mencapai tujuan
Dirancang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Semua elemen bekerja untuk mencapai tujuan sistem dan bukan untuk masing-masing elemen tersebut. Contoh : Pelayanan di suatu kantor
Klasifikasi Sistem :
a) Sistem cloosed loop terdiri dari 3 elemen kontrol yaitu : elemen objektif, mekanisme kontrol dan feedback loop.
b) Sistem open loop
Dalam hal ini tidak ada cara dalam mengendalikan outputnya
c) Sistem fisik
Terdiri dari sumber fisik misalnya : sistem komputer
d) Sistem konseptual
Menggunakkan sumber – sumber konsepsi / fisik, misalnya data dan informasi yang disimpan dalam komputer
Data :
Gambaran / fakta yang secara relatif belum berarti bagi penerimanya.
Contoh : Jam kerja
Informasi :
Data yang telah diproses atau data yang memiliki arti
Evolusi Sistem Informasi berbasis Komputer
1. Sistem Informasi Akutansi / Fokus Data
Karakteristik dari sebuah sistem informasi akutansi adalah:
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data yang rinci
4. Terutama pada historis
5. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal
2. Sistem Informasi Manajemen / Fokus Informasi
Sistem Informasi Manajemen :
Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Karakteristik dari SIM :
1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS
2. Mempunyai tujuan untuk mempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi
3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output
4. Memberikan gambaran terhadap attitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi
Sistem Informasi Manajement menurut :
Robet G Murdick & Joel E Ross
Proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk pengambilan keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian.
Gordon B Davis
Sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Bagan Sistem Informasi Manajemen
Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai berikut :
Pemakai Penggunaan
Petugas administrasi Mengerjakan transaksi
Mengolah data
Menjawab pertanyaan
Manajer tingkat bawah Mendapatkan data operasi
Membantu perencanaan
Penjadwalan
Mengetahui situasi yg tak terkendali
Mengambil kemputusan
Staff ahli Informasi untuk analisa
Membantu dalam analisis
Perencanaan dan pelaporan
Manajemen Laporan tetap
Permintaan informasi khusus
Analisis dan laporan khusus
Bantu dlm kenali persoalan dan peluang
Bantu dalam analisis pengambilan keputusan
3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) / Fokus
Pada Pendukung Keputusan
DSS adalah Informasi yang menghasilkan system yang ditujukan untuk masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan untuk menghasilkan keputusan yang harus dibuat
Teori yang mendasari DSS :
Herbert A Simon
Menggunakan konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram dengan phase pengambilan keputusan yang merefleksikan terhadap pemikiran DSS saat ini.
G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton
Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan tingkat keamanan
Masalah yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat semistruktur. Masalah semistruktur adalah masalah yang beberapa elemen dan hubungannya dapat diketahui dan dimengerti dan beberapa diantaranya tidak dapat diketahui.
Fase pembuatan keputusan menurut Herbert A Simon
1. Intelegensi
2. Desain
3. Peninjauan kembali
Proses pengujian menguji kelayakan pemecahan tersebut.
4. Otomatisasi Kantor / Fokus Pada Komunikasi
OA(Office Automation) dimaksudkan u/ mempermudah komunikasi & meningkatkan produktivitas diantara manajer & pekerja kantor dengan menggunakan peralatan elektronik & elektromekanik
Tujuan utama dari penggunaan otomatisasi kantor:
1. Menaikkan produktivitas tugas sekertaris di karyawan administrasi
2. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke luar (Outgoing Correspondence)
3. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke dalam (Ingoing Correspondece)
4. Media dalam pemecahan masalah
5. Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik
5. Sistem Pakar (Expert System) / Fokus Konsultasi
Sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu area. Merupakan aktivitas penyertaan mesin seperti komputer yang mempunyai kemampuan menampilkan tingkah laku yang dianggap intelegent.
Komponen :
User interface, software yang berfungsi sebagai media pemasukan ke dalam knowledge base.
Knowledge Base, berisi semua fakta, ide, hubungan
Inference engine, bertugas untuk menganalisis pengetahuan & menarik kesimpulan berdasarkan knowledge base
Development Engine
sumber :
http://priyohanweersyah.blogspot.com/2010/10/pengenalan-pada-manajemen-informasi.html
http://ochiyosi.blogspot.com/2010/10/pengenalan-pada-manajemen-informasi.html
I. Pendahuluan
Banyak aktivitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi. Tak hanya di negara-negara maju, di Indonesia pun sistem informasi telah banyak diterapkan dimana-mana, seperti di kantor, di pasar swalayan, di bandara, dan bahkan di rumah ketika pemakai bercengkerama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia. Ada bermacam-macam sistem informasi, antara lain Sistem reservasi pesawat terbang, Sistem biometrik yang dapat mencegah orang yang tidak berwenang memasuki fasilitas-fasilitas rahasia atau mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata, Sistem POS (Point-Of-Sale) yang diterapkan pada kebanyakan pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data, Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi radio, Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru medis.
Ada tiga aktifitas dalam SIM dalam memproduksi kebutuhan informasi suatu organisasi, yaitu masukan (input), proses (processing) dan keluaran (output). Sistem Informasi juga diperlukan umpan balik (feed back), dimana keluaran yang dikembalikan untuk membantu mereka dalam mengevaluasi atau mengkoreksi fase masukan. Saat ini banyak pimpinan yang menyadari bagaimana informasi dapat menunjang kompetisi di lingkungan usaha terutama dalam menghadapi era globalisasi yang tergantung bagaimana kemampuan mereka dalam menjalankan organisasi secara global. Hari ini, sistem informasi menyediakan komunikasi dan kekuatan analisa yang diperlukan suatu organisasi untuk penyelenggaraan perdagangan (trading) dan pengelolaan aktifitas atau usaha dalam sekala global.
II. Tinjauan Pustaka
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
III. Pembahasan
Informasi :
Salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan organisasi tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
Kebutuhan informasi didasarkan pada :
Kegiatan bisnis yang semakin kompleks
Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Contoh : Pada perusahaan rokok SAMPOERNA yang memiliki 700 pabrik dan tersebar diseluruh Indonesia tidak dapat mengamati unsur fisik (penjual, karyawan, pelanggan, dsb) secara langsung. Manajer akan menggunakan tampilan laporan sebagai informasi untuk mengetahui keberadaan perusahaan dan pabrik. Dengan demikian informasi merupakan sumber yang paling penting bagi seorang manajer.
Manajemen Informasi
Manajemen Informasi sebagai sumber mempunyai pola yang sama, dimana tugas manajer pada Manajemen Informasi adalah sebagai berikut;
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memproses menjadi informasi yang dapat digunakan
Menentukan orang dalam perusahaan supaya dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, saat yang tepat pula sehingga informasi dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen
Membuang informasi yang kuno, tidak lengkap dan salah serta mengganti dengan informasi yang dapat digunakkan
Kepentingan Manajemen Informasi
Kebutuhan akan manajemen informasi disebabkan oleh :
1. Meningkatnya kompleksitas tugas manajemen
Hal ini disebabkan oleh karena :
a) Pengaruh ekonomi internasional,
b) Perkembangan teknologi dunia yang semakin pesat
c) Kompleksitas teknologi yang meningkat
d) Semakin sempitnya kerangka waktu bagi para manajer untuk mengambil keputusan
e) Kendala-kendala sosial
2. Keinginan untuk menggunakkan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
Lima bentuk sumber yang dikelola oleh seorang manajer adalah :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin termasuk fasilitas dan energi
4. Keuangan
5. Informasi termasuk data
Peranan manajerian menurut Mintzberg adalah :
1. Peran antar pribadi (Interpersonal roles)
Pemimpin (Leader) yang mampu menyediakan motivasi
Berpenampilan tinggi (Figure head), Melaksanakan tugas seremonial
Mampu berhubungan dengan orang lain (Laison), menjalin hubungan dengan orang yang berada diluar unit
2. Peran informasional (Informational roles)
Pemonitor (Monitor), Mencari informasi dan mengamati aktivitas yang ada
Menyampaikan informasi (Disseminator)
Juru bicara (Spokesperson)
3. Peran pengambil keputusan (Decesition maker roles)
Wiraswasta (Enterpreneur) membuat perbaikan
Menangani gangguan (Disturbance Handler) dgn bereaksi terhadap kejadian tidak diduga
Pembagi sumber (Resource allocator)
Tawar – menawar (Negotiator)
Keterampilan Manajemen
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar, yaitu :
Keahlian komunikasi. Manajer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan atau tertulis
Keahlian pemecahan masalah. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Keputusan adalah suatu tindakan tertentu yang telah dipilih.
Selain itu seorang manajer modern juga harus memiliki pemahaman terhadap komputer dan pemahaman cara menggunakan informasi dalam manajemen.
TINGKATAN MANAJER
TOP MANAGER
Disebut executive dan berada pada tingkat perencanaan strategis.
(strategic Decision Making – Membuat keputusan strategis)
MIDDLE MANAGER
Kepala cabang, kepala divisi, dll, disebut tingkat manajemen pengawasan.
(Tactical Decision Making – Membuat keputusan taktis)
LOWER MANAGER
Supervisor, kepala bagian, dll, disebut tingkat pengawasan operasional.
Operational Decision Making – Membuat keputusan operasional)
Strategic Planning
Management control
Operational control
Sistem :
Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam sebuah sistem :
1. Terdapat kelompok elemen, Sebuah sistem memiliki lebih dari satu elemen. Contoh : Batu cadas menjadi tembok
2. Elemen terpadu
Semua elemen dari suatu sistem harus mempunyai beberapa hubungan yang logis.
Contoh : Sepeda
3. Maksud bersama untuk mencapai tujuan
Dirancang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Semua elemen bekerja untuk mencapai tujuan sistem dan bukan untuk masing-masing elemen tersebut. Contoh : Pelayanan di suatu kantor
Klasifikasi Sistem :
a) Sistem cloosed loop terdiri dari 3 elemen kontrol yaitu : elemen objektif, mekanisme kontrol dan feedback loop.
b) Sistem open loop
Dalam hal ini tidak ada cara dalam mengendalikan outputnya
c) Sistem fisik
Terdiri dari sumber fisik misalnya : sistem komputer
d) Sistem konseptual
Menggunakkan sumber – sumber konsepsi / fisik, misalnya data dan informasi yang disimpan dalam komputer
Data :
Gambaran / fakta yang secara relatif belum berarti bagi penerimanya.
Contoh : Jam kerja
Informasi :
Data yang telah diproses atau data yang memiliki arti
Evolusi Sistem Informasi berbasis Komputer
1. Sistem Informasi Akutansi / Fokus Data
Karakteristik dari sebuah sistem informasi akutansi adalah:
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data yang rinci
4. Terutama pada historis
5. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal
2. Sistem Informasi Manajemen / Fokus Informasi
Sistem Informasi Manajemen :
Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Karakteristik dari SIM :
1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS
2. Mempunyai tujuan untuk mempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi
3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output
4. Memberikan gambaran terhadap attitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi
Sistem Informasi Manajement menurut :
Robet G Murdick & Joel E Ross
Proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk pengambilan keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian.
Gordon B Davis
Sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Bagan Sistem Informasi Manajemen
Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai berikut :
Pemakai Penggunaan
Petugas administrasi Mengerjakan transaksi
Mengolah data
Menjawab pertanyaan
Manajer tingkat bawah Mendapatkan data operasi
Membantu perencanaan
Penjadwalan
Mengetahui situasi yg tak terkendali
Mengambil kemputusan
Staff ahli Informasi untuk analisa
Membantu dalam analisis
Perencanaan dan pelaporan
Manajemen Laporan tetap
Permintaan informasi khusus
Analisis dan laporan khusus
Bantu dlm kenali persoalan dan peluang
Bantu dalam analisis pengambilan keputusan
3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) / Fokus
Pada Pendukung Keputusan
DSS adalah Informasi yang menghasilkan system yang ditujukan untuk masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan untuk menghasilkan keputusan yang harus dibuat
Teori yang mendasari DSS :
Herbert A Simon
Menggunakan konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram dengan phase pengambilan keputusan yang merefleksikan terhadap pemikiran DSS saat ini.
G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton
Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan tingkat keamanan
Masalah yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat semistruktur. Masalah semistruktur adalah masalah yang beberapa elemen dan hubungannya dapat diketahui dan dimengerti dan beberapa diantaranya tidak dapat diketahui.
Fase pembuatan keputusan menurut Herbert A Simon
1. Intelegensi
2. Desain
3. Peninjauan kembali
Proses pengujian menguji kelayakan pemecahan tersebut.
4. Otomatisasi Kantor / Fokus Pada Komunikasi
OA(Office Automation) dimaksudkan u/ mempermudah komunikasi & meningkatkan produktivitas diantara manajer & pekerja kantor dengan menggunakan peralatan elektronik & elektromekanik
Tujuan utama dari penggunaan otomatisasi kantor:
1. Menaikkan produktivitas tugas sekertaris di karyawan administrasi
2. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke luar (Outgoing Correspondence)
3. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke dalam (Ingoing Correspondece)
4. Media dalam pemecahan masalah
5. Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik
5. Sistem Pakar (Expert System) / Fokus Konsultasi
Sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu area. Merupakan aktivitas penyertaan mesin seperti komputer yang mempunyai kemampuan menampilkan tingkah laku yang dianggap intelegent.
Komponen :
User interface, software yang berfungsi sebagai media pemasukan ke dalam knowledge base.
Knowledge Base, berisi semua fakta, ide, hubungan
Inference engine, bertugas untuk menganalisis pengetahuan & menarik kesimpulan berdasarkan knowledge base
Development Engine
sumber :
http://priyohanweersyah.blogspot.com/2010/10/pengenalan-pada-manajemen-informasi.html
http://ochiyosi.blogspot.com/2010/10/pengenalan-pada-manajemen-informasi.html
Kamis, 21 Oktober 2010
Soft Skill
Apa itu Soft Skill?
Soft skill adalah :
- karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan lingkungan dan keluarga).
- kemampuan yang tidak terlihat
- kemampuan interpersonal diri pribadi seseorang diluar kemampuan akademiknya (kecerdasan emosi, semangat, ambisi, empati, dll). Interpersonal skill ini meliputi : manajemen waktu, punya goal setting dan tujuan hidup yang jelas, kemampuan komunikasi, kemampuan sosialisasi (berhubungan dengan orang lain), kepeminpinan, kemampuan berbicara di depan publik/khalayak ramai, dlsb.
Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Tetapi, soft skills bukan sesuatu yang stagnan. Soft skill hanya bisa ditularkan, bukan diajarkan.
Cara meningkatkan soft skills adalah sebagai berikut :
- learning by doing. Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dalam dunia kerja/berorganisasi.
- Berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
- Mengikuti pelatihan-pelatihan / seminar tentang manajemen
Softskills adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Intelligence Quotient) seseorang, yang dapat dikatagorikan /klusterkan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasan, keramahan, optimasi.
Softskills adalah 'berbeda' dengan hardskills yang menekankan kepada IQ, artinya penguasaan ilmu pengetahuan, teknolgi dan ketrampilan teknis yang berhugungan dengan bidang ilmunya.
Katagori Softskills
Intra-personal skill : ketrampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal.
Inter-personal skill : ketrampilan seseorang dalam hubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal.
Contoh Softskills
Kejujuran
Tanggung Jawab
Berlaku adil
Kemampuan bekerja sama
Kemampuan beradaptasi
Toleran
Hormat terhadap sesama
Kemampuan mengambil keputusan
Kemampuan memecahkan masalah
Contoh Inter-Personal Skills
Kemampuan memotivasi
Kemampuan memimpin
Kemampuan negosiasi
Kemampuan presentasi
Kemampuan komunikasi
Kemapuan membuat relasi
Kemampuan bicara di muka umum
Sumber :
http://hadi-ansani.blogspot.com/2009/01/apa-itu-soft-skill.html
http://toswari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
Tentang Soft Skill
Soft skills pada dasarnya merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Sedangkan Hard skill bersifat teknis dan biasanya sekedar tertulis pada bio data atau CV seseorang yang mencakup pendidikan, pengalaman, dan tingkat keahlian (teknis). Soft Skills bisa juga dikatakan sebagai ketrampilan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam sebuah kelompok.
Wikipedia memaparkan bahwa soft skills merupakan istilah sosiologis yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, kepekaan/kepedulian, serta optimisme. Soft skills ini melengkapi hard skills- yang bisa dikatakan juga sebagai persyaratan teknis dari suatu pekerjaan. Soft skills tersebut mencakup (a) kualitas pribadi - misalnya tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, manajemen (pengendalian) diri, dan integritas atau kejujuran; dan (b) ketrampilan interpersonal, misalnya berpartisipasi sebagai anggota kelompok, mengajar (berbagi pengetahuan) ke orang lain, melayani pelanggan, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan bisa bekerja dalam keragaman.
Rasanya dengan mengulas pengertian soft skills tersebut, kita pasti bisa memahami pentingnya soft skill. Kita juga pasti yakin jika seseorang mempunyai karakteristik atau sifat seperti itu maka pastilah orang tersebut mempunyai daya saing atau setidak-tidaknya mempunyai “perbedaan” yang positif. Tapi kembali lagi ke pertanyaan semula, bisakah kita meningkatkan soft skills melalui proses belajar-mengajar?
Sekarang mari kita lihat berbagai janji para training provider yang tertuang dalam proposal- yang akhirnya dinyatakan layak dan ditunjuk sebagai penyelenggara program retooling. Apakah semua materi dan metode pelatihan betul-betul dilaksanakan dan memberikan hasil sesuai targetyang telah ditetapkan? Ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi program retooling, rata-rata peserta merasa senang mengikuti program retooling dan mengaku bahwa kemampuan mereka meningkat. Penyelenggara program juga merasa bahwa apa yang dijanjikan di proposal sudah direalisasikan. Namun ketika ditanya apakah yakin sebagian peserta bisa mendapatkan pekerjaan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, jawabannya pun beragam untuk setiap penyelenggara program. Ada yang optimis, ada yang pesimis, dan ada pula yang tergantung pada perkembangan eksternal.
Terlepas dari berbagai ramuan mujarab yang ditawarkan, pengembangan softskills di perguruan tinggi memang harus dilakukan secara integratif dan menyeluruh. Pengembangan softskills tidak hanya sekedar memberikan pelatihan atau kursus softskills, misalnya kursus kepribadian atau teknik komunikasi saja. Sebuah perguruan tinggi idealnya mengembangkan softskill mahasiswa (juga dosen tentunya hehehe) melalui kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas. Di dalam kelas bukan juga hanya sebatas memberikan mata kuliah softskills atau kewirausahaan. Setiap mata kuliah selayaknya berusaha mengembangkan kemampuan softskill mahasiswa melalui metode mengajar yang bisa mengasah softskills mahasiswa. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah metode diskusi dan presentasi kelompok, walaupun ada beberapa mahasiswa dan dosen agak enggan melaksanakannya, dengan berbagai alasannya masing-masing.
Pengembangan softskills di luar kelas bisa dilakukan dengan menciptakan suasana akademis yang kondusif terhadap softskills. Beberapa program yang bisa dicoba diantaranya adalah berbagai perlombaan yang bersifat kompetitif baik untuk mahasiswa maupun dosen; pengembangan sistem komunikasi interaktif antara civitas academica, penyedian media atau display sebagai wadah kreatifitas dan inovasi mahasiswa, dll. Wah … kalo sekedar membahas konsep softskills memang tidak akan habis-habisnya. Yang terpenting adalah apakah program-program pengembangan softskills tersebut bisa terwujud?
Perbedaan antara Sofkill dan Hardskill ?
Wikipedia menuliskan pengertian Soft Skill dan Hard Skill sebagai berikut
Soft skills is a sociological term which refers to the cluster of personality traits, social graces, facility with language, personal habits, friendliness, and optimism that mark people to varying degrees. Soft skills complement hard skills, which are the technical requirements of a job.
sementara untuk pengertian hardskill atau sebagai orang menyebutnya Hard Competence sebagai berikut :
The hard competence referring to job-specific abilities, and relevance will be about specific knowledge relating to “up to date” systems.
Dari pengertian antara sofkill dan hardskill dapat kita menyimpulkan :
Setiap profesi profesi di tuntut untuk memiliki hardskill yang khusus, tetapi sofkill bisa merupakan kemampuan yang harus di miliki setiap profesi.
Apa hubungan Softkill, Hardskill dengan sekolah atau kuliah ?
Bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan.
Why Sofkill?
You are about to enter, the real world
Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negerti dan swasata yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :
• Komunikasi tertulis
• Bekerja dalam tim
• Teknologi
• Berpikir logis
• Berkomunikasi lisan
• Bekerja mandiri
• Ilmu pengetahuan
• Berpikir analitis
Sumber :
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2008/05/19/hard-skills-dan-soft-skills/
http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/23/sinergi-soft-skill-dan-hard-skill/
Soft skill adalah :
- karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan lingkungan dan keluarga).
- kemampuan yang tidak terlihat
- kemampuan interpersonal diri pribadi seseorang diluar kemampuan akademiknya (kecerdasan emosi, semangat, ambisi, empati, dll). Interpersonal skill ini meliputi : manajemen waktu, punya goal setting dan tujuan hidup yang jelas, kemampuan komunikasi, kemampuan sosialisasi (berhubungan dengan orang lain), kepeminpinan, kemampuan berbicara di depan publik/khalayak ramai, dlsb.
Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Tetapi, soft skills bukan sesuatu yang stagnan. Soft skill hanya bisa ditularkan, bukan diajarkan.
Cara meningkatkan soft skills adalah sebagai berikut :
- learning by doing. Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dalam dunia kerja/berorganisasi.
- Berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
- Mengikuti pelatihan-pelatihan / seminar tentang manajemen
Softskills adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Intelligence Quotient) seseorang, yang dapat dikatagorikan /klusterkan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasan, keramahan, optimasi.
Softskills adalah 'berbeda' dengan hardskills yang menekankan kepada IQ, artinya penguasaan ilmu pengetahuan, teknolgi dan ketrampilan teknis yang berhugungan dengan bidang ilmunya.
Katagori Softskills
Intra-personal skill : ketrampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal.
Inter-personal skill : ketrampilan seseorang dalam hubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal.
Contoh Softskills
Kejujuran
Tanggung Jawab
Berlaku adil
Kemampuan bekerja sama
Kemampuan beradaptasi
Toleran
Hormat terhadap sesama
Kemampuan mengambil keputusan
Kemampuan memecahkan masalah
Contoh Inter-Personal Skills
Kemampuan memotivasi
Kemampuan memimpin
Kemampuan negosiasi
Kemampuan presentasi
Kemampuan komunikasi
Kemapuan membuat relasi
Kemampuan bicara di muka umum
Sumber :
http://hadi-ansani.blogspot.com/2009/01/apa-itu-soft-skill.html
http://toswari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
Tentang Soft Skill
Soft skills pada dasarnya merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Sedangkan Hard skill bersifat teknis dan biasanya sekedar tertulis pada bio data atau CV seseorang yang mencakup pendidikan, pengalaman, dan tingkat keahlian (teknis). Soft Skills bisa juga dikatakan sebagai ketrampilan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam sebuah kelompok.
Wikipedia memaparkan bahwa soft skills merupakan istilah sosiologis yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, kepekaan/kepedulian, serta optimisme. Soft skills ini melengkapi hard skills- yang bisa dikatakan juga sebagai persyaratan teknis dari suatu pekerjaan. Soft skills tersebut mencakup (a) kualitas pribadi - misalnya tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, manajemen (pengendalian) diri, dan integritas atau kejujuran; dan (b) ketrampilan interpersonal, misalnya berpartisipasi sebagai anggota kelompok, mengajar (berbagi pengetahuan) ke orang lain, melayani pelanggan, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan bisa bekerja dalam keragaman.
Rasanya dengan mengulas pengertian soft skills tersebut, kita pasti bisa memahami pentingnya soft skill. Kita juga pasti yakin jika seseorang mempunyai karakteristik atau sifat seperti itu maka pastilah orang tersebut mempunyai daya saing atau setidak-tidaknya mempunyai “perbedaan” yang positif. Tapi kembali lagi ke pertanyaan semula, bisakah kita meningkatkan soft skills melalui proses belajar-mengajar?
Sekarang mari kita lihat berbagai janji para training provider yang tertuang dalam proposal- yang akhirnya dinyatakan layak dan ditunjuk sebagai penyelenggara program retooling. Apakah semua materi dan metode pelatihan betul-betul dilaksanakan dan memberikan hasil sesuai targetyang telah ditetapkan? Ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi program retooling, rata-rata peserta merasa senang mengikuti program retooling dan mengaku bahwa kemampuan mereka meningkat. Penyelenggara program juga merasa bahwa apa yang dijanjikan di proposal sudah direalisasikan. Namun ketika ditanya apakah yakin sebagian peserta bisa mendapatkan pekerjaan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, jawabannya pun beragam untuk setiap penyelenggara program. Ada yang optimis, ada yang pesimis, dan ada pula yang tergantung pada perkembangan eksternal.
Terlepas dari berbagai ramuan mujarab yang ditawarkan, pengembangan softskills di perguruan tinggi memang harus dilakukan secara integratif dan menyeluruh. Pengembangan softskills tidak hanya sekedar memberikan pelatihan atau kursus softskills, misalnya kursus kepribadian atau teknik komunikasi saja. Sebuah perguruan tinggi idealnya mengembangkan softskill mahasiswa (juga dosen tentunya hehehe) melalui kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas. Di dalam kelas bukan juga hanya sebatas memberikan mata kuliah softskills atau kewirausahaan. Setiap mata kuliah selayaknya berusaha mengembangkan kemampuan softskill mahasiswa melalui metode mengajar yang bisa mengasah softskills mahasiswa. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah metode diskusi dan presentasi kelompok, walaupun ada beberapa mahasiswa dan dosen agak enggan melaksanakannya, dengan berbagai alasannya masing-masing.
Pengembangan softskills di luar kelas bisa dilakukan dengan menciptakan suasana akademis yang kondusif terhadap softskills. Beberapa program yang bisa dicoba diantaranya adalah berbagai perlombaan yang bersifat kompetitif baik untuk mahasiswa maupun dosen; pengembangan sistem komunikasi interaktif antara civitas academica, penyedian media atau display sebagai wadah kreatifitas dan inovasi mahasiswa, dll. Wah … kalo sekedar membahas konsep softskills memang tidak akan habis-habisnya. Yang terpenting adalah apakah program-program pengembangan softskills tersebut bisa terwujud?
Perbedaan antara Sofkill dan Hardskill ?
Wikipedia menuliskan pengertian Soft Skill dan Hard Skill sebagai berikut
Soft skills is a sociological term which refers to the cluster of personality traits, social graces, facility with language, personal habits, friendliness, and optimism that mark people to varying degrees. Soft skills complement hard skills, which are the technical requirements of a job.
sementara untuk pengertian hardskill atau sebagai orang menyebutnya Hard Competence sebagai berikut :
The hard competence referring to job-specific abilities, and relevance will be about specific knowledge relating to “up to date” systems.
Dari pengertian antara sofkill dan hardskill dapat kita menyimpulkan :
Setiap profesi profesi di tuntut untuk memiliki hardskill yang khusus, tetapi sofkill bisa merupakan kemampuan yang harus di miliki setiap profesi.
Apa hubungan Softkill, Hardskill dengan sekolah atau kuliah ?
Bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan.
Why Sofkill?
You are about to enter, the real world
Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negerti dan swasata yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :
• Komunikasi tertulis
• Bekerja dalam tim
• Teknologi
• Berpikir logis
• Berkomunikasi lisan
• Bekerja mandiri
• Ilmu pengetahuan
• Berpikir analitis
Sumber :
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2008/05/19/hard-skills-dan-soft-skills/
http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/23/sinergi-soft-skill-dan-hard-skill/
Kamis, 14 Oktober 2010
RAID
Sejarah
Pada tahun 1978, Norman Ken Ouchi dari International Business Machines (IBM) dianugerahi paten Amerika Serikat, dengan nomor 4092732 dengan judul "System for recovering data stored in failed memory unit." Klaim untuk paten ini menjelaskan mengenai apa yang kemudian dikenal sebagai RAID 5 dengan penulisan stripe secara penuh. Patennya pada tahun 1978 tersebut juga menyebutkan bahwa disk mirroring atau duplexing (yang kini dikenal sebagai RAID 1) dan juga perlindungan dengan paritas khusus yang didedikasikan (yang kini dikenal dengan RAID 4) bisa digunakan, meskipun saat itu belum ada implementasinya.
Istilah "RAID" pertama kali didefinisikan oleh David A. Patterson, Garth A. Gibson dan Randy Katz dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1987, 9 tahun berselang setelah paten yang dimiliki oleh Norman Ken Ouchi. Mereka bertiga mempelajari tentang kemungkinan penggunaan dua hard disk atau lebih agar terlihat sebagai sebuah perangat tunggal oleh sistem yang menggunakannya, dan kemudian mereka mempublikasikannya ke dalam bentuk sebuah paper berjudul "A Case for Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)" pada bulan Juni 1988 pada saat konferensi SIGMOD. Spesifikasi tersebut menyodorkan beberapa purwarupa RAID level, atau kombinasi dari drive-drive tersebut. Setiap RAID level tersebut secara teoritis memiliki kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing. Satu tahun berselang, implementasi RAID pun mulai banyak muncul ke permukaan. Sebagian besar implementasi tersebut memang secara substansial berbeda dengan RAID level yang asli yang dibuat oleh Patterson dan kawan-kawan, tapi implementasi tersebut menggunakan nomor yang sama dengan apa yang ditulis oleh Patterson. Hal ini bisa jadi membingungkan, sebagai contoh salah satu implementasi RAID 5 dapat berbeda dari implementasi RAID 5 yang lainnya. RAID 3 dan RAID 4 juga bisa membingungkan dan sering dipertukarkan, meski pada dasarnya kedua jenis RAID tersebut berbeda.
Patterson menulis lima buah RAID level di dalam papernya, pada bagian 7 hingga 11, dengan membagi ke dalam beberapa level, sebagai berikut:
• RAID level pertama: mirroring
• RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming
• RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok disk.
• RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
• RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada pengecekan terhadap disk tunggal)
Pengertian dan Konsep RAID
RAID merupakan kependekan dari “Redundant Array of Independent Disk”. Konsep RAID diciptakan untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar dan/atau Fault tolerance yang disebabkan oleh kerusakan Harddisk. Fault Tolerance adalah kemampuan dari suatu system untuk dapat tetap berfungsi meskipun mengalami kegagalan.
Fault tolerance dalam suati server dapat berupa:
• Redundant Power supply (power supply cadangan)
• Redundant FAN
• Online spare (Memory & HDD)
• Mirroring (Memory & HDD)
• RAID 1, RAID 5, dan RAID 6
RAID 0 (Disk Striping)
Disk Striping mengijinkan kita untuk menulis data ke beberapa Harddisk daripada menulis data ke satu Harddisk saja. Dengan Disk Striping, setiap Harddisk fisik akan dibagi menjadi beberapa elemen stripe (berkisar antara 8 KB, 16 KB, 32 KB, 64 KB, 128 KB, 256KB, 512KB, to 1024KB). Setiap bagian stripe dalam setiap Harddisk disebut strip.
Disk Striping dapat meningkatkan kinerja karena pengaksesan data diakses dengan lebih dari satu harddisk, sehingga lebih banyak spindle disk yang bekerja dalam melayani I/O data. Namun Disk Striping (RAID 0) tidak memiliki data redundancy / proteksi data terhadap kerusakan harddisk, karena semua data ditulis langsung apa adanya ke semua Harddisk.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 0 kita dapat menggunakan 100% dari total jumlah kapasitas harddisk yang terpasang.
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 0 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar
1.2TB
RAID 1 (Disk Mirroring)
RAID 1 (Disk Mirroring) bekerja dengan prinsip cermin, yaitu berpasang-pasangan dan identik antara satu dengan yang lainnya. Jadi dengan RAID 1, data yang ditulis ke satu Harddisk secara simultan ditulis juga ke Harddisk yang lainnya. Sehingga jika terjadi kerusakan 1 Harddisk pada RAID 1, system server masih memiliki data cadangan di harddisk yang lainnya. Dan pada saat Harddisk yang rusak diganti dengan yang baru, maka secara otomatis, harddisk pengganti yang baru dipasang akan melakukan sinkronisasi data dengan harddisk yang masih berfungsi (rebuilding) Keuntungan dari RAID 1 adalah data memiliki cadangan antara yang ada di harddisk yang satu dengan yang lainnya. Dan karena isi dari kedua Harddisk tersebut adalah identik, tidak jadi masalah harddisk yang mana yang boleh rusak selama pada suatu saat hanya satu Harddisk yang rusak, sampai proses sinkronisasi berikutnya selesai.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 1 kita akan hanya memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak 50% dari total kapasitas Harddisk yang terpasang
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 1 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
RAID 5 (Disk Striping with Distributed Parity)
Sesuai dengan namaya, cara kerja RAID 5 sama dengan cara kerja RAID 0, yaitu menggunakan disk striping.Yang membedakan anatara keduanya adalah Parity. Parity ini digunakan untuk pengecekan dan perbaikan kesalahan (error checking and correcting). Parity ini disebar di beberapa disk untuk menghindari pengurangan kinerja (Performance bottleneck) pada saat pembuatan parity. Jika Parity disimpan di satu harddisk saja, maka disebut RAID 3 (Disk Striping with Dedicated Parity). Dengan adanya parity ini, maka system RAID 5 tersebut akan tetap berfungsi jika ada salah satu harddisk dalam RAID 5 tersebut itu rusak. Dan harddisk yang rusak tersebut dapat harddisk yang mana saja selama berada dalam satu system RAID 5 yang sama. Karena parity ini berasal dari perhitungan matematik dari suatu beberapa pecahan data, maka, pada saat ada satu bagian pecahan data yang hilang/rusak, system RAID 5 dapat “mengetahui” pecahan data yang hilang tesebut dengan menghitung ulang parity dengan pecahan data yang lainnya.
Secara sederhana, parity bisa dianalogikan dengan perhitungan matematik sbb; 6 + 5 = 11. Dimana angka 6 & 5 adalah data, dan angka 11 adalah parity. Jika suatu saat angka (Harddisk) 5 mengalami kerusakan, maka system dapat menghitung ulang berdasarkan parity (angka 11), angka(Harddisk) apa yang hilang tersebut. Jadi data yang ada pada harddisk yang rusak, tetaplah rusak, hanya saja dengan bantuan parity maka data pada harddisk yang hilang tersebut dapat dihitung ulang kembali. Hal ini juga yang menyebabkan untuk RAID 5 mengalami kerusakan harddisk adalah sebanyak 1 harddisk saja pada suatu saat.Kembali dengan analogi matematik diatas, jika angka (Harddisk) 6 + 5 hilang, maka kemungkinan angka 11 didapat bisa memiliki banyak kemungkinan, seperti 2+9, 3 + 8, dst. komputer tidak dapat membuat suatu perhitungan yang tepat jika data yang tersedia memiliki banyak kemungkinan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 5 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-1) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
• 3 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 900GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB, dst.
RAID 6 (Disk Striping with Dual Parity)
(*mulai didukung HANYA di PERC6 dan selanjutnya)
Dapat dilihat dari namanya, RAID 6 menggunakan cara kerja dan konsep yang sama dengan RAID 5 dari sisi penulisan data yang tersebar di beberapa hard disk. Yang membedakan antara RAID 6 dan RAID 5 adalah jumlah parity yang ditulis pada saat penulisan data. Jika RAID 5 menggunakan satu parity, maka RAID 6 menggunakan dua parity. Dengan menulis 2 parity, maka RAID 6 dapat mengakomodasikan kerusakan harddisk maksimal 2 unit pada saat yang bersamaan
Dari sisi kapasitas, maka RAID 6 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-2) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 900GB.
• 6 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB, dst.
Sumber :
http://nasari.wordpress.com/2010/04/30/pengertian-raid/
http://id.wikipedia.org/wiki/RAID
Pada tahun 1978, Norman Ken Ouchi dari International Business Machines (IBM) dianugerahi paten Amerika Serikat, dengan nomor 4092732 dengan judul "System for recovering data stored in failed memory unit." Klaim untuk paten ini menjelaskan mengenai apa yang kemudian dikenal sebagai RAID 5 dengan penulisan stripe secara penuh. Patennya pada tahun 1978 tersebut juga menyebutkan bahwa disk mirroring atau duplexing (yang kini dikenal sebagai RAID 1) dan juga perlindungan dengan paritas khusus yang didedikasikan (yang kini dikenal dengan RAID 4) bisa digunakan, meskipun saat itu belum ada implementasinya.
Istilah "RAID" pertama kali didefinisikan oleh David A. Patterson, Garth A. Gibson dan Randy Katz dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1987, 9 tahun berselang setelah paten yang dimiliki oleh Norman Ken Ouchi. Mereka bertiga mempelajari tentang kemungkinan penggunaan dua hard disk atau lebih agar terlihat sebagai sebuah perangat tunggal oleh sistem yang menggunakannya, dan kemudian mereka mempublikasikannya ke dalam bentuk sebuah paper berjudul "A Case for Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)" pada bulan Juni 1988 pada saat konferensi SIGMOD. Spesifikasi tersebut menyodorkan beberapa purwarupa RAID level, atau kombinasi dari drive-drive tersebut. Setiap RAID level tersebut secara teoritis memiliki kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing. Satu tahun berselang, implementasi RAID pun mulai banyak muncul ke permukaan. Sebagian besar implementasi tersebut memang secara substansial berbeda dengan RAID level yang asli yang dibuat oleh Patterson dan kawan-kawan, tapi implementasi tersebut menggunakan nomor yang sama dengan apa yang ditulis oleh Patterson. Hal ini bisa jadi membingungkan, sebagai contoh salah satu implementasi RAID 5 dapat berbeda dari implementasi RAID 5 yang lainnya. RAID 3 dan RAID 4 juga bisa membingungkan dan sering dipertukarkan, meski pada dasarnya kedua jenis RAID tersebut berbeda.
Patterson menulis lima buah RAID level di dalam papernya, pada bagian 7 hingga 11, dengan membagi ke dalam beberapa level, sebagai berikut:
• RAID level pertama: mirroring
• RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming
• RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok disk.
• RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
• RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada pengecekan terhadap disk tunggal)
Pengertian dan Konsep RAID
RAID merupakan kependekan dari “Redundant Array of Independent Disk”. Konsep RAID diciptakan untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar dan/atau Fault tolerance yang disebabkan oleh kerusakan Harddisk. Fault Tolerance adalah kemampuan dari suatu system untuk dapat tetap berfungsi meskipun mengalami kegagalan.
Fault tolerance dalam suati server dapat berupa:
• Redundant Power supply (power supply cadangan)
• Redundant FAN
• Online spare (Memory & HDD)
• Mirroring (Memory & HDD)
• RAID 1, RAID 5, dan RAID 6
RAID 0 (Disk Striping)
Disk Striping mengijinkan kita untuk menulis data ke beberapa Harddisk daripada menulis data ke satu Harddisk saja. Dengan Disk Striping, setiap Harddisk fisik akan dibagi menjadi beberapa elemen stripe (berkisar antara 8 KB, 16 KB, 32 KB, 64 KB, 128 KB, 256KB, 512KB, to 1024KB). Setiap bagian stripe dalam setiap Harddisk disebut strip.
Disk Striping dapat meningkatkan kinerja karena pengaksesan data diakses dengan lebih dari satu harddisk, sehingga lebih banyak spindle disk yang bekerja dalam melayani I/O data. Namun Disk Striping (RAID 0) tidak memiliki data redundancy / proteksi data terhadap kerusakan harddisk, karena semua data ditulis langsung apa adanya ke semua Harddisk.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 0 kita dapat menggunakan 100% dari total jumlah kapasitas harddisk yang terpasang.
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 0 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar
1.2TB
RAID 1 (Disk Mirroring)
RAID 1 (Disk Mirroring) bekerja dengan prinsip cermin, yaitu berpasang-pasangan dan identik antara satu dengan yang lainnya. Jadi dengan RAID 1, data yang ditulis ke satu Harddisk secara simultan ditulis juga ke Harddisk yang lainnya. Sehingga jika terjadi kerusakan 1 Harddisk pada RAID 1, system server masih memiliki data cadangan di harddisk yang lainnya. Dan pada saat Harddisk yang rusak diganti dengan yang baru, maka secara otomatis, harddisk pengganti yang baru dipasang akan melakukan sinkronisasi data dengan harddisk yang masih berfungsi (rebuilding) Keuntungan dari RAID 1 adalah data memiliki cadangan antara yang ada di harddisk yang satu dengan yang lainnya. Dan karena isi dari kedua Harddisk tersebut adalah identik, tidak jadi masalah harddisk yang mana yang boleh rusak selama pada suatu saat hanya satu Harddisk yang rusak, sampai proses sinkronisasi berikutnya selesai.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 1 kita akan hanya memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak 50% dari total kapasitas Harddisk yang terpasang
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 1 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
RAID 5 (Disk Striping with Distributed Parity)
Sesuai dengan namaya, cara kerja RAID 5 sama dengan cara kerja RAID 0, yaitu menggunakan disk striping.Yang membedakan anatara keduanya adalah Parity. Parity ini digunakan untuk pengecekan dan perbaikan kesalahan (error checking and correcting). Parity ini disebar di beberapa disk untuk menghindari pengurangan kinerja (Performance bottleneck) pada saat pembuatan parity. Jika Parity disimpan di satu harddisk saja, maka disebut RAID 3 (Disk Striping with Dedicated Parity). Dengan adanya parity ini, maka system RAID 5 tersebut akan tetap berfungsi jika ada salah satu harddisk dalam RAID 5 tersebut itu rusak. Dan harddisk yang rusak tersebut dapat harddisk yang mana saja selama berada dalam satu system RAID 5 yang sama. Karena parity ini berasal dari perhitungan matematik dari suatu beberapa pecahan data, maka, pada saat ada satu bagian pecahan data yang hilang/rusak, system RAID 5 dapat “mengetahui” pecahan data yang hilang tesebut dengan menghitung ulang parity dengan pecahan data yang lainnya.
Secara sederhana, parity bisa dianalogikan dengan perhitungan matematik sbb; 6 + 5 = 11. Dimana angka 6 & 5 adalah data, dan angka 11 adalah parity. Jika suatu saat angka (Harddisk) 5 mengalami kerusakan, maka system dapat menghitung ulang berdasarkan parity (angka 11), angka(Harddisk) apa yang hilang tersebut. Jadi data yang ada pada harddisk yang rusak, tetaplah rusak, hanya saja dengan bantuan parity maka data pada harddisk yang hilang tersebut dapat dihitung ulang kembali. Hal ini juga yang menyebabkan untuk RAID 5 mengalami kerusakan harddisk adalah sebanyak 1 harddisk saja pada suatu saat.Kembali dengan analogi matematik diatas, jika angka (Harddisk) 6 + 5 hilang, maka kemungkinan angka 11 didapat bisa memiliki banyak kemungkinan, seperti 2+9, 3 + 8, dst. komputer tidak dapat membuat suatu perhitungan yang tepat jika data yang tersedia memiliki banyak kemungkinan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 5 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-1) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
• 3 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 900GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB, dst.
RAID 6 (Disk Striping with Dual Parity)
(*mulai didukung HANYA di PERC6 dan selanjutnya)
Dapat dilihat dari namanya, RAID 6 menggunakan cara kerja dan konsep yang sama dengan RAID 5 dari sisi penulisan data yang tersebar di beberapa hard disk. Yang membedakan antara RAID 6 dan RAID 5 adalah jumlah parity yang ditulis pada saat penulisan data. Jika RAID 5 menggunakan satu parity, maka RAID 6 menggunakan dua parity. Dengan menulis 2 parity, maka RAID 6 dapat mengakomodasikan kerusakan harddisk maksimal 2 unit pada saat yang bersamaan
Dari sisi kapasitas, maka RAID 6 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-2) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 900GB.
• 6 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB, dst.
Sumber :
http://nasari.wordpress.com/2010/04/30/pengertian-raid/
http://id.wikipedia.org/wiki/RAID
Selasa, 25 Mei 2010
TUGAS 10
PERUBAHAN ORGANISASI
Pengertian Perubahan Organisasi
Perubahan suatu organisasi baik yang direncanakan dan yang tidak direncanakan pada dasarnya dilakukan demi “mempertahankan hidup” organisasi yang bersangkutan. Perubahan yang terjadi tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Dampaknya pun bersifat internal dan eksternal. Suatu perubahan memiliki tingkatan, antara lain perubahan pada tingkat organisasi secara keseluruhan. Tipologi perubahan organisasi juga mengenal 4 bentuk, yaitu perubahan internal yang direncanakan, perubahan eksternal yang direncanakan, perubahan internal yang tidak direncanakan, perubahan eksternal yang tidak direncanakan. Akhirnya, kondisi lingkungan seperti pasar, tenaga kerja, perburuhan, dan campur tangan pemerintah juga berperan dalam terjadinya perubahan organisasi.
Proses Perubahan Organisasi
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dan sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuantitatif dan kualitatif yang merupakan indikator “mati-hidup” suatu organisasi.
Organisasi juga harus melihat arah perubahan lingkungan yang pasti dan yang tidak pasti. Artinya, organisasi adaptif atas perubahan yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, suatu organisasi haruslah mengembangkan strategi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan, termasuk strategi dalam melakukan kontrol terhadap lingkungan. Untuk ini perlu kiranya merencanakan perubahan organisasi, termasuk di dalamnya mengembangkan organisasi.
Tahap-tahap proses perubahan :
1. Tekanan dan Desakkan.
Proses ini di mualai ketika manajemen puncak merasa adanya tekanan akan perubahan .
2. Intervensi dan Reorientasi
Digunakan untuk merumuskan masalah dan memulai proses dengan anggota organisasi memusatkan perhatiaannya pada maslah tersebut. Pihak-pihak luiar juga sering digunakan, staf internal yang mempunyai dan di pandang ahli serta dapat di percaya. Sebagai konsultan.
3. Diagnosa dan pengenalan masalah
Informasi di kumpulkan dan dikumpulkan mana yang penting dan yang tidak penting .
4. Penemuan dan Komitmen pada Penyelesaian.
Pengantar perubahan mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang di ketemukandan “masuk akal” dengan menghindari “metode-,etode lama yang sama”. Bawahan didorong dan diajak untuk berpartisipasi, sehingga mereka lebih terikat pada serangkaian kegiatan.
5. Percobaan dan Hasil
Pada tahap keempat diuji dalam program-program yang berskala kecil dan hasilnya di analisa.
6. Pungutan dan Penerimaan.
Setelah diuji dan sesuai dengan keinginan, harus diterima secara sukarela dan harus menjadi sumber penguatan dan menimbulkan keterikatan pada perubahan.
Penyebab Perubahan Organisasi
Banyak faktor-faktor mepengaruhi suatu organisasi yang mana sebagian besar faktor-faktor tersebut berubah secara kontinyu. Faktor-faktor ini merupakan kekuatan-kekuatan yang menimbulkan atau menyebabkan perubahan. Kekuatan-kekuatan ini dapat berasal dari dalam (internal) maupuin dari luar (eksternal) organisasi.
Perubahan organisasi dapat terjadi lebih-lebih jika organisasi hnya mempunyai sedikit kemampuan untuk mengendalikan kekuatan-kekuatan pengaruh ekstenal maupun internal organissi. Perubahan organisasi dapat terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai variabel eksternal., seperti sistem politik, ekonomi, teknologi, pasar dan nilai-nilai. Beberapa kekuatan ekternal penyebab perubahan dapat dijabarkan sebagai berikut. Misalnya, kenaikan biaya dan kelangkaan sumberdya alam, keamanan karyawan dan peraturan-peraturan anti polusi, boikot pelanggan, tingkat pendidikan yang lebih tinggi di pasar tenaga kerja, tingkat bunga yang tinggi. Faktor-faktor tersebutlah yang merubah kehidupan orang baik sebagai karyawan maupun sebagai pelanggan. Berbagai kekuatan ekternal, dari kemajuan teknologi sampai kegiatan persaingan dan perubahan pola kehidupan, dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan metoda operasinya.
Tekanan untuk perubahan juga dapat datang dari kekuatan-kekuatan perubah internal. Kekuatan-kekuatan ini merupakan hasil dari faktor-faktor seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru, serta sikap dan perilaku karyawan. Penggunaan peralatan otomatik seperti robot, perubahan layout produksi, perubahan praktek dan kebijakan manajemen, adalah perubahan-perubahan karena faktor kekuatan-kekuatan internal.
Kekuatan-kekuatan eksternal dan internal penyebab perubahan sering saling berhubungan. Hubungan ini terutama merupakan hasil perubahan-perubahan dalam nilai-nilai dan sikap-sikap yang mempengaruhi orang dalam sistem. Orang-orang dengan berbagai sikap baru memasuki organisasi dan menyebabkan perubahan dari dalam.
Cara-cara Penanganan Perubahan
Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi:
Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah tertentu yang timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru dari pemerintah mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran, maka manajer mungkin akan membeli alat pemadam kebakaran.
Program perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif. Manajemen melakukan berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang berarti untuk menguibah cara-cara operasi organisasi. Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan sebagai perancangan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi, atau sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.
Di dalam proses perubahan, terdapat seorang atau individu yang bertanggung jawab atas peranan kepemimpinan dalam proses pengelolaan perubahan. Individu ini disebut dengan “Change Agent” (pengantar perubahan). Sedangkan individu atau kelompok yang merupakan sasaran perubahan disebut “sistem klien”. Pengantar perubahan ini dapat berasal dari para anggota organisasi atau dapat sebagai konsultan dari luar organisasi.
Leavitt (1964), menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pendekatan struktur, pendekatan teknologi, dan pendekatan orang-orangnya. Pendekatan struktur adalah yang menyangkut aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisasi yang misalnya: desentralisasi, tanggung jawab jabatan, garis wewenang yang tepat, penciptaan pembagian kerja dll. Pendekatan teknologi berkaitan dengan diubahnya teknik-teknik yang dipakai denga teknologi baru; perubahan ini dapat membawa konsekuesi pula pada perubahan struktur organisasi (menjadi pendekatan tekno-struktur). Bila pendekatan struktural dan teknik bermaksud untuk memperbaiki prestasi kerja organisasi melalui pengubahan situasi kerja yang tepat, maka pendekatan- pendekatan orang dimaksudkan untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan dan ketrampilan, sikap, persepsi dan pengharapan mereka sehingga diharapkan akan melaksanakan tugas dengan lebih efektif. (dalam Handoko, 1991).
Masalah Dalam Perubahan
KEBIASAAN
Kebiasaan merupakan pola tingkah laku yang kita tampilkan secara berulang-ulang sepanjang hidup kita. Kita lakukan itu, karena kita merasa nyaman, menyenangkan. Bangun pukul 5 pagi, ke kantor pukul 7, bekerja, dan pulang pukul 4 sore. Istirahat, nonton TV, dan tidur pukul 10 malam. Begitu terus kita lakukan sehingga terbentuk satu pola kehidupan sehari-hari. Jika perubahan berpengaruh besar terhadap pola kehidupan tadi maka muncul mekanisme diri, yaitu penolakan.
RASA AMAN
Jika kondisi sekarang sudah memberikan rasa aman, dan kita memiliki kebutuhan akan rasa aman relatif tinggi, maka potensi menolak perubahan pun besar. Mengubah cara kerja padat karya ke padat modal memunculkan rasa tidak aman bagi para pegawai.
FAKTOR EKONOMI
Faktor lain sebagai sumber penolakan atas perubahan adalah soal menurun-nya pendapatan. Pegawai menolak konsep 5 hari kerja karena akan kehilangan upah lembur.
TAKUT AKAN SESUATU YANG TIDAK DIKETAHUI
Sebagian besar perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya. Oleh karena itu muncul ketidak pastian dan keraguraguan. Kalau kondisi sekarang sudah pasti dan kondisi nanti setelah perubahan belum pasti, maka orang akan cenderung memilih kondisi sekarang dan menolak perubahan.
PERSEPSI
Persepsi cara pandang individu terhadap dunia sekitarnya. Cara pandang ini mempengaruhi sikap. Pada awalnya program keluarga berencana banyak ditolak oleh masyarakat, karena banyak yang memandang program ini bertentangan dengan ajaran agama, sehingga menimbulkan sikap negatif.
Taktik Mengatasi Penolakan Atas Perubahan
Coch dan French Jr. mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan
1. Pendidikan dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
2. Partisipasi. Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan
3. Memberikan kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan.
4. Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka
5. Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
Konsep Pengembangan Organisasi
Berlainan dengan perubahan organisasi yang dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang terpisah, tertentu, sementara dan jangka pendek, pengembangan organisasi (Organizational Development / OD) dirancang tidak untuk masalah-masalah terpisah atau sementara. Pendekatan ini berjangka waktu lebih panjang, mencakup menggerakan keseluruhan organisasi ke tingkat perbaikan prestasi dan kepuasan para anggota yang lebih tinggi. Walaupun DO sering menyangkut perubahan teknologokal dan struktural, namun sasarannya dipusatkan pada pengubahan orang serta sifat dan kualitas berbagai hubungan pekerjaan mereka.
Pengembangan organisasi antara lain didefinisikan sebagai suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif – dengan tekanan khusus pada budaya tim-tim kerja formal – dengan bantuan pengantar perubahan, katalisator, dan penggunaan teori dan teknologi ilmiah keperilakuan terapan, mancakup riset kegiatan (French dan Bell, 1987 dalam Handoko, 1991).
Dari definisi tersebut, ungkapan proses-proses pemecahan masalah adalah berkenaan dengan metoda-metoda organisasi dalam penanganan berbagai ancaman dan kesempatan dari lingkungannya. Proses pembaharuan, berkenaan dengan manajer dalam menyesuaikan gaya dan tujuan pemecahan masalah untuk memenuhi berbagai permintaan pengubahan lingkungan organisasi. Manajemen kolaboratif, berarti manajemen melalui partisipsi bawahan dan pembagian kekuasaan, bukan melalui pembebanan wewenang secara hierarkis. Istilah budaya, berkenaan dengan pola-pola umum berbagai kegiatan interaksi, norma, nilai, sikap, dan perasan. Budaya ini menyangkut aspek-aspek informal kehidupan organisasi. Riset kegiatan merupakan cara pengantar perubahan pengembangan organsasi menjalankan proses belajar aspek-aspek organisasi apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana organisasi dapat dibantu untuk membuat perbaikan-perbaikan tersebut. Riset kegiatan ini meliputi: (1) suatu diagnosa pendahuluan terhadap masalah oleh pengantar perubahan OD; (2) pengumpulan data untuk mendukung diagnosa; (3) umpan balik data kepada para anggota organisasi; (4) eksplorasi data oleh anggota organisasi; (5) perencanaan kegiatan yang tepat; dan (6) pengambilan kegiatan yang tepat.
Berdasarkan kelompok sasarannya, teknik-teknik pengembangan organisasi dapat diringkas sebagai berikut:
Pengembangan organisasi (PO) untuk perseorangan. Dengan teknik latihan sensitifitas. Meningkatkan sensitifitas dan ketrampilan penanganan hubungan-hubungan antar pribadi.
PO untuk dua atau tiga orang. Teknik Analisis Transaksional, mengajarkan orang-orang untuk mengirim berita yang jelas dan bertanggung jawab serta memberikan tanggapan yang wajar dan beralasan.
PO untuk tim atau kelompok. Konsultasi proses, konsultan membantu anggota kelompok merubah cara-cara mereka bekerja bersamadan mengembangkan berbagai ketrampilan diagnostuk dan pemecahan masalah yang dibutuhkan untuk pemecahan yang lebih efektif.
PO untuk hubungan-hubungan antar kelompok. Pertemjan (rapat) konfrontasi, untuk memungkinkan organisasi menilai kesehatannya sendiri dan untuk menetapkan rencana-rencana kegiatan perbaikan.
PO untuk organisasi keselutuhan. Teknik survei umpan balik, diguinakan untuk memperbaiki operasi-operasi organisasi secara keseluruhan. Hasil survei (umpan balik) digunakan untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Teknik PO lainnya yang telah dikenal adalah “Grid OD”, didasarkan atas kisi-kisi manajerial dari Blake dan Mouton. Kisi-kisi ini mengidentifikasikan orientasi - perhatian manajemen terhap pekerjaan (produksi) atau terhadap orang (karyawan). Dengan grid OD ini gaya atau orientasi manajer dapat diketahui, sampai berapa jauh posisinya dari gaya atau orientasi yang paling efektif. Dengan demikian gaya-gaya manajerial yang sekarang dapat diarahkan kepada yang paling diharapkan (grid 9,9) melaui:
(1) Tahap latihan,
Para manajer kunci mempelajari konsep-konsep grid dan menerapkan dalam seminar panjang. Mereka menilai gaya manajerial mereka sendiri dan bekerja pada perbaikan keterampilan seperti pengembangan tim, pemecahan maslaha kelompok dan komunikasi. Setelah instruksi cocok maka mengimplementasikan program grid di seluruh organisasi.
(2) Tahap pengembangan tim,
Pusat perhatiannya pada perbaikan baik manajer dengan bawahan maupun efektifitas tim,
(3) Tahap pengembangan antar kelompok,
Memusatkan pada hubungan antara kelompok-kelompok kerja organisasi untuk memperbaiki koordinasu dan kerjasama.
(4) Tahap penetapan tujuan organisasi,
Manajer puncak menciptakan organisasi yang ideal, dengan menetapkan tujuan-tujuan yang telah diuji dan di rumuskan bersama-sama dengan para manajer dan bawan organisasi
(5) Tahap pencapaian tujuan
Para anggota organisasi berusaha membuat model realitas yang ideal. Setiap satuan organisasi dan memeriksa bagaimana kegiatan-kegiatan yang seharusnya di jalankan agar hasilnya lebih baik dan bila perlu mengkoreksi hasil kegiatan tersebut.
(6) Tahap stabilisasi.
Dari semua tahap-tahap hasilnya di evaluasi untuk menentukan bidang-bidang organisasi mana yang masih membutuhkan perbaikan atau perubahan, stabilitas harus tetap dilakukan terhadap perubahan-perubahan yang positif dan mengindentifikasikan bidang-bidang kesempatan baru bagi organisasi.
Ciri - Ciri Organisasi
Menurut Kenneth N. Wexley, Ph.D dan Gary A.Yukl, Ph.d. dalam buku Organization Behavior and Personnel Psyclogy.
a. Mengandung suatu system organisasi total.
b. Memandang organisasi dari sudut ancangan atau pendekatan system.
c. Dibantu oleh manejemen puncak.
d. Sering digunakan pelayanan seorang perantara bahan pihak ketiga.
e. Merupakan suatu usaha terencana.
f. Dimaksudkan untuk menigkatkan kemampuan dan kesehatan organisasi.
g. Mengunkan pengetahuan.
h. Suatu proses jangka panjang.
i. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang terus – menerus , tampa henti.
j. Bertumpu pada pengalaman seperti bertentangan dengan pengetahuan didaktik.
k. Suatu model campur tangan riset ti tindakan.
l. Menekankan pentingnya penetuan tujuang dan kegiatan perencanaan.
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Metode Pengembangan Organisasi
• Metode Pengembangan Perilaku
Jaringan Manajerial (managerial Grid)
Latihan kepekaan
Pembentukan Tim
Umpan Balik Survei
• Metode Pengembangan Ketrampilan dan sikap
On the job training
Job Instruction Training
Of the job training
Vestibule trainingPengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Sejarah pengembangan organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang/batang: pelatihan laboratorium, umpan balik survei, riset tindakan, produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, serta perubahan strategik. Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah deversitas pendekatan PO, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.
Kesimpulan
Banyak faktor-faktor mepengaruhi suatu organisasi yang mana sebagian besar faktor-faktor tersebut berubah secara kontinyu. Faktor-faktor ini merupakan kekuatan-kekuatan yang menimbulkan atau menyebabkan perubahan. Kekuatan-kekuatan ini dapat berasal dari dalam (internal) maupuin dari luar (eksternal) organisasi.dalam perubahan tersebut mengalami suatu proses yang cukup panjang, misalnya adanya tekanan.
Tetapi tidak semua perubahan tersebut berjalan dengan lancar karena pasti ada penolakan dari perubahan tersebut,karena dari mereka takut akan dampak atau pengaruh yang tidak pasti akibat dari perubahan tersebut, tapi di balik permasalahan tersebut pasti ada solusi , solusi yang dapat dilakukan salah satunya adalah manajer harus menjelaskan mengapa dan apa sebab perubahan tersebut terjadi agar semuanya terlihat jelas.
Berlainan dengan perubahan organisasi yang dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang terpisah, tertentu, sementara dan jangka pendek, pengembangan organisasi (Organizational Development / OD) dirancang tidak untuk masalah-masalah terpisah atau sementara.
Pengembangan organisasi antara lain didefinisikan sebagai suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif – dengan tekanan khusus pada budaya tim-tim kerja formal – dengan bantuan pengantar perubahan, katalisator, dan penggunaan teori dan teknologi ilmiah keperilakuan terapan, mancakup riset kegiatan (French dan Bell, 1987 dalam Handoko, 1991).
Nama Anggota Kelompok :
1. Tri Anita Yesi (33109292)
2. Affiani Hanifatillah (30109614)
3. Yunia Mara S. (30109051)
4. Poppy Pitriyani(32109227)
5. Fithri Rahmatiah (30109683)
Pengertian Perubahan Organisasi
Perubahan suatu organisasi baik yang direncanakan dan yang tidak direncanakan pada dasarnya dilakukan demi “mempertahankan hidup” organisasi yang bersangkutan. Perubahan yang terjadi tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Dampaknya pun bersifat internal dan eksternal. Suatu perubahan memiliki tingkatan, antara lain perubahan pada tingkat organisasi secara keseluruhan. Tipologi perubahan organisasi juga mengenal 4 bentuk, yaitu perubahan internal yang direncanakan, perubahan eksternal yang direncanakan, perubahan internal yang tidak direncanakan, perubahan eksternal yang tidak direncanakan. Akhirnya, kondisi lingkungan seperti pasar, tenaga kerja, perburuhan, dan campur tangan pemerintah juga berperan dalam terjadinya perubahan organisasi.
Proses Perubahan Organisasi
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dan sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuantitatif dan kualitatif yang merupakan indikator “mati-hidup” suatu organisasi.
Organisasi juga harus melihat arah perubahan lingkungan yang pasti dan yang tidak pasti. Artinya, organisasi adaptif atas perubahan yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, suatu organisasi haruslah mengembangkan strategi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan, termasuk strategi dalam melakukan kontrol terhadap lingkungan. Untuk ini perlu kiranya merencanakan perubahan organisasi, termasuk di dalamnya mengembangkan organisasi.
Tahap-tahap proses perubahan :
1. Tekanan dan Desakkan.
Proses ini di mualai ketika manajemen puncak merasa adanya tekanan akan perubahan .
2. Intervensi dan Reorientasi
Digunakan untuk merumuskan masalah dan memulai proses dengan anggota organisasi memusatkan perhatiaannya pada maslah tersebut. Pihak-pihak luiar juga sering digunakan, staf internal yang mempunyai dan di pandang ahli serta dapat di percaya. Sebagai konsultan.
3. Diagnosa dan pengenalan masalah
Informasi di kumpulkan dan dikumpulkan mana yang penting dan yang tidak penting .
4. Penemuan dan Komitmen pada Penyelesaian.
Pengantar perubahan mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang di ketemukandan “masuk akal” dengan menghindari “metode-,etode lama yang sama”. Bawahan didorong dan diajak untuk berpartisipasi, sehingga mereka lebih terikat pada serangkaian kegiatan.
5. Percobaan dan Hasil
Pada tahap keempat diuji dalam program-program yang berskala kecil dan hasilnya di analisa.
6. Pungutan dan Penerimaan.
Setelah diuji dan sesuai dengan keinginan, harus diterima secara sukarela dan harus menjadi sumber penguatan dan menimbulkan keterikatan pada perubahan.
Penyebab Perubahan Organisasi
Banyak faktor-faktor mepengaruhi suatu organisasi yang mana sebagian besar faktor-faktor tersebut berubah secara kontinyu. Faktor-faktor ini merupakan kekuatan-kekuatan yang menimbulkan atau menyebabkan perubahan. Kekuatan-kekuatan ini dapat berasal dari dalam (internal) maupuin dari luar (eksternal) organisasi.
Perubahan organisasi dapat terjadi lebih-lebih jika organisasi hnya mempunyai sedikit kemampuan untuk mengendalikan kekuatan-kekuatan pengaruh ekstenal maupun internal organissi. Perubahan organisasi dapat terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai variabel eksternal., seperti sistem politik, ekonomi, teknologi, pasar dan nilai-nilai. Beberapa kekuatan ekternal penyebab perubahan dapat dijabarkan sebagai berikut. Misalnya, kenaikan biaya dan kelangkaan sumberdya alam, keamanan karyawan dan peraturan-peraturan anti polusi, boikot pelanggan, tingkat pendidikan yang lebih tinggi di pasar tenaga kerja, tingkat bunga yang tinggi. Faktor-faktor tersebutlah yang merubah kehidupan orang baik sebagai karyawan maupun sebagai pelanggan. Berbagai kekuatan ekternal, dari kemajuan teknologi sampai kegiatan persaingan dan perubahan pola kehidupan, dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan metoda operasinya.
Tekanan untuk perubahan juga dapat datang dari kekuatan-kekuatan perubah internal. Kekuatan-kekuatan ini merupakan hasil dari faktor-faktor seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru, serta sikap dan perilaku karyawan. Penggunaan peralatan otomatik seperti robot, perubahan layout produksi, perubahan praktek dan kebijakan manajemen, adalah perubahan-perubahan karena faktor kekuatan-kekuatan internal.
Kekuatan-kekuatan eksternal dan internal penyebab perubahan sering saling berhubungan. Hubungan ini terutama merupakan hasil perubahan-perubahan dalam nilai-nilai dan sikap-sikap yang mempengaruhi orang dalam sistem. Orang-orang dengan berbagai sikap baru memasuki organisasi dan menyebabkan perubahan dari dalam.
Cara-cara Penanganan Perubahan
Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi:
Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah tertentu yang timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru dari pemerintah mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran, maka manajer mungkin akan membeli alat pemadam kebakaran.
Program perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif. Manajemen melakukan berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang berarti untuk menguibah cara-cara operasi organisasi. Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan sebagai perancangan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi, atau sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.
Di dalam proses perubahan, terdapat seorang atau individu yang bertanggung jawab atas peranan kepemimpinan dalam proses pengelolaan perubahan. Individu ini disebut dengan “Change Agent” (pengantar perubahan). Sedangkan individu atau kelompok yang merupakan sasaran perubahan disebut “sistem klien”. Pengantar perubahan ini dapat berasal dari para anggota organisasi atau dapat sebagai konsultan dari luar organisasi.
Leavitt (1964), menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pendekatan struktur, pendekatan teknologi, dan pendekatan orang-orangnya. Pendekatan struktur adalah yang menyangkut aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisasi yang misalnya: desentralisasi, tanggung jawab jabatan, garis wewenang yang tepat, penciptaan pembagian kerja dll. Pendekatan teknologi berkaitan dengan diubahnya teknik-teknik yang dipakai denga teknologi baru; perubahan ini dapat membawa konsekuesi pula pada perubahan struktur organisasi (menjadi pendekatan tekno-struktur). Bila pendekatan struktural dan teknik bermaksud untuk memperbaiki prestasi kerja organisasi melalui pengubahan situasi kerja yang tepat, maka pendekatan- pendekatan orang dimaksudkan untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan dan ketrampilan, sikap, persepsi dan pengharapan mereka sehingga diharapkan akan melaksanakan tugas dengan lebih efektif. (dalam Handoko, 1991).
Masalah Dalam Perubahan
KEBIASAAN
Kebiasaan merupakan pola tingkah laku yang kita tampilkan secara berulang-ulang sepanjang hidup kita. Kita lakukan itu, karena kita merasa nyaman, menyenangkan. Bangun pukul 5 pagi, ke kantor pukul 7, bekerja, dan pulang pukul 4 sore. Istirahat, nonton TV, dan tidur pukul 10 malam. Begitu terus kita lakukan sehingga terbentuk satu pola kehidupan sehari-hari. Jika perubahan berpengaruh besar terhadap pola kehidupan tadi maka muncul mekanisme diri, yaitu penolakan.
RASA AMAN
Jika kondisi sekarang sudah memberikan rasa aman, dan kita memiliki kebutuhan akan rasa aman relatif tinggi, maka potensi menolak perubahan pun besar. Mengubah cara kerja padat karya ke padat modal memunculkan rasa tidak aman bagi para pegawai.
FAKTOR EKONOMI
Faktor lain sebagai sumber penolakan atas perubahan adalah soal menurun-nya pendapatan. Pegawai menolak konsep 5 hari kerja karena akan kehilangan upah lembur.
TAKUT AKAN SESUATU YANG TIDAK DIKETAHUI
Sebagian besar perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya. Oleh karena itu muncul ketidak pastian dan keraguraguan. Kalau kondisi sekarang sudah pasti dan kondisi nanti setelah perubahan belum pasti, maka orang akan cenderung memilih kondisi sekarang dan menolak perubahan.
PERSEPSI
Persepsi cara pandang individu terhadap dunia sekitarnya. Cara pandang ini mempengaruhi sikap. Pada awalnya program keluarga berencana banyak ditolak oleh masyarakat, karena banyak yang memandang program ini bertentangan dengan ajaran agama, sehingga menimbulkan sikap negatif.
Taktik Mengatasi Penolakan Atas Perubahan
Coch dan French Jr. mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan
1. Pendidikan dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
2. Partisipasi. Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan
3. Memberikan kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan.
4. Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka
5. Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
Konsep Pengembangan Organisasi
Berlainan dengan perubahan organisasi yang dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang terpisah, tertentu, sementara dan jangka pendek, pengembangan organisasi (Organizational Development / OD) dirancang tidak untuk masalah-masalah terpisah atau sementara. Pendekatan ini berjangka waktu lebih panjang, mencakup menggerakan keseluruhan organisasi ke tingkat perbaikan prestasi dan kepuasan para anggota yang lebih tinggi. Walaupun DO sering menyangkut perubahan teknologokal dan struktural, namun sasarannya dipusatkan pada pengubahan orang serta sifat dan kualitas berbagai hubungan pekerjaan mereka.
Pengembangan organisasi antara lain didefinisikan sebagai suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif – dengan tekanan khusus pada budaya tim-tim kerja formal – dengan bantuan pengantar perubahan, katalisator, dan penggunaan teori dan teknologi ilmiah keperilakuan terapan, mancakup riset kegiatan (French dan Bell, 1987 dalam Handoko, 1991).
Dari definisi tersebut, ungkapan proses-proses pemecahan masalah adalah berkenaan dengan metoda-metoda organisasi dalam penanganan berbagai ancaman dan kesempatan dari lingkungannya. Proses pembaharuan, berkenaan dengan manajer dalam menyesuaikan gaya dan tujuan pemecahan masalah untuk memenuhi berbagai permintaan pengubahan lingkungan organisasi. Manajemen kolaboratif, berarti manajemen melalui partisipsi bawahan dan pembagian kekuasaan, bukan melalui pembebanan wewenang secara hierarkis. Istilah budaya, berkenaan dengan pola-pola umum berbagai kegiatan interaksi, norma, nilai, sikap, dan perasan. Budaya ini menyangkut aspek-aspek informal kehidupan organisasi. Riset kegiatan merupakan cara pengantar perubahan pengembangan organsasi menjalankan proses belajar aspek-aspek organisasi apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana organisasi dapat dibantu untuk membuat perbaikan-perbaikan tersebut. Riset kegiatan ini meliputi: (1) suatu diagnosa pendahuluan terhadap masalah oleh pengantar perubahan OD; (2) pengumpulan data untuk mendukung diagnosa; (3) umpan balik data kepada para anggota organisasi; (4) eksplorasi data oleh anggota organisasi; (5) perencanaan kegiatan yang tepat; dan (6) pengambilan kegiatan yang tepat.
Berdasarkan kelompok sasarannya, teknik-teknik pengembangan organisasi dapat diringkas sebagai berikut:
Pengembangan organisasi (PO) untuk perseorangan. Dengan teknik latihan sensitifitas. Meningkatkan sensitifitas dan ketrampilan penanganan hubungan-hubungan antar pribadi.
PO untuk dua atau tiga orang. Teknik Analisis Transaksional, mengajarkan orang-orang untuk mengirim berita yang jelas dan bertanggung jawab serta memberikan tanggapan yang wajar dan beralasan.
PO untuk tim atau kelompok. Konsultasi proses, konsultan membantu anggota kelompok merubah cara-cara mereka bekerja bersamadan mengembangkan berbagai ketrampilan diagnostuk dan pemecahan masalah yang dibutuhkan untuk pemecahan yang lebih efektif.
PO untuk hubungan-hubungan antar kelompok. Pertemjan (rapat) konfrontasi, untuk memungkinkan organisasi menilai kesehatannya sendiri dan untuk menetapkan rencana-rencana kegiatan perbaikan.
PO untuk organisasi keselutuhan. Teknik survei umpan balik, diguinakan untuk memperbaiki operasi-operasi organisasi secara keseluruhan. Hasil survei (umpan balik) digunakan untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Teknik PO lainnya yang telah dikenal adalah “Grid OD”, didasarkan atas kisi-kisi manajerial dari Blake dan Mouton. Kisi-kisi ini mengidentifikasikan orientasi - perhatian manajemen terhap pekerjaan (produksi) atau terhadap orang (karyawan). Dengan grid OD ini gaya atau orientasi manajer dapat diketahui, sampai berapa jauh posisinya dari gaya atau orientasi yang paling efektif. Dengan demikian gaya-gaya manajerial yang sekarang dapat diarahkan kepada yang paling diharapkan (grid 9,9) melaui:
(1) Tahap latihan,
Para manajer kunci mempelajari konsep-konsep grid dan menerapkan dalam seminar panjang. Mereka menilai gaya manajerial mereka sendiri dan bekerja pada perbaikan keterampilan seperti pengembangan tim, pemecahan maslaha kelompok dan komunikasi. Setelah instruksi cocok maka mengimplementasikan program grid di seluruh organisasi.
(2) Tahap pengembangan tim,
Pusat perhatiannya pada perbaikan baik manajer dengan bawahan maupun efektifitas tim,
(3) Tahap pengembangan antar kelompok,
Memusatkan pada hubungan antara kelompok-kelompok kerja organisasi untuk memperbaiki koordinasu dan kerjasama.
(4) Tahap penetapan tujuan organisasi,
Manajer puncak menciptakan organisasi yang ideal, dengan menetapkan tujuan-tujuan yang telah diuji dan di rumuskan bersama-sama dengan para manajer dan bawan organisasi
(5) Tahap pencapaian tujuan
Para anggota organisasi berusaha membuat model realitas yang ideal. Setiap satuan organisasi dan memeriksa bagaimana kegiatan-kegiatan yang seharusnya di jalankan agar hasilnya lebih baik dan bila perlu mengkoreksi hasil kegiatan tersebut.
(6) Tahap stabilisasi.
Dari semua tahap-tahap hasilnya di evaluasi untuk menentukan bidang-bidang organisasi mana yang masih membutuhkan perbaikan atau perubahan, stabilitas harus tetap dilakukan terhadap perubahan-perubahan yang positif dan mengindentifikasikan bidang-bidang kesempatan baru bagi organisasi.
Ciri - Ciri Organisasi
Menurut Kenneth N. Wexley, Ph.D dan Gary A.Yukl, Ph.d. dalam buku Organization Behavior and Personnel Psyclogy.
a. Mengandung suatu system organisasi total.
b. Memandang organisasi dari sudut ancangan atau pendekatan system.
c. Dibantu oleh manejemen puncak.
d. Sering digunakan pelayanan seorang perantara bahan pihak ketiga.
e. Merupakan suatu usaha terencana.
f. Dimaksudkan untuk menigkatkan kemampuan dan kesehatan organisasi.
g. Mengunkan pengetahuan.
h. Suatu proses jangka panjang.
i. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang terus – menerus , tampa henti.
j. Bertumpu pada pengalaman seperti bertentangan dengan pengetahuan didaktik.
k. Suatu model campur tangan riset ti tindakan.
l. Menekankan pentingnya penetuan tujuang dan kegiatan perencanaan.
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Metode Pengembangan Organisasi
• Metode Pengembangan Perilaku
Jaringan Manajerial (managerial Grid)
Latihan kepekaan
Pembentukan Tim
Umpan Balik Survei
• Metode Pengembangan Ketrampilan dan sikap
On the job training
Job Instruction Training
Of the job training
Vestibule trainingPengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Sejarah pengembangan organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang/batang: pelatihan laboratorium, umpan balik survei, riset tindakan, produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, serta perubahan strategik. Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah deversitas pendekatan PO, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.
Kesimpulan
Banyak faktor-faktor mepengaruhi suatu organisasi yang mana sebagian besar faktor-faktor tersebut berubah secara kontinyu. Faktor-faktor ini merupakan kekuatan-kekuatan yang menimbulkan atau menyebabkan perubahan. Kekuatan-kekuatan ini dapat berasal dari dalam (internal) maupuin dari luar (eksternal) organisasi.dalam perubahan tersebut mengalami suatu proses yang cukup panjang, misalnya adanya tekanan.
Tetapi tidak semua perubahan tersebut berjalan dengan lancar karena pasti ada penolakan dari perubahan tersebut,karena dari mereka takut akan dampak atau pengaruh yang tidak pasti akibat dari perubahan tersebut, tapi di balik permasalahan tersebut pasti ada solusi , solusi yang dapat dilakukan salah satunya adalah manajer harus menjelaskan mengapa dan apa sebab perubahan tersebut terjadi agar semuanya terlihat jelas.
Berlainan dengan perubahan organisasi yang dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang terpisah, tertentu, sementara dan jangka pendek, pengembangan organisasi (Organizational Development / OD) dirancang tidak untuk masalah-masalah terpisah atau sementara.
Pengembangan organisasi antara lain didefinisikan sebagai suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif – dengan tekanan khusus pada budaya tim-tim kerja formal – dengan bantuan pengantar perubahan, katalisator, dan penggunaan teori dan teknologi ilmiah keperilakuan terapan, mancakup riset kegiatan (French dan Bell, 1987 dalam Handoko, 1991).
Nama Anggota Kelompok :
1. Tri Anita Yesi (33109292)
2. Affiani Hanifatillah (30109614)
3. Yunia Mara S. (30109051)
4. Poppy Pitriyani(32109227)
5. Fithri Rahmatiah (30109683)
Minggu, 09 Mei 2010
TUGAS 9 KOMUNIKASI
1. sebutkan tujuan dan maksudkomunikasi menurut Khatz dan Khan yang terjadi dalam kasus ini?
2. apakah ada implikasi dalam kasus ini untuk komunikasi atasan-bawahan dan untuk komunikasi interaktif?
3. hambatan apa yang terjadi dalam komunikasi efektif dalam kasus ini?
JAWAB :
1. Status informasi yang ada dalam kasus ini adalah informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan.
Tujuan komunikasi yang diabaikan dalam kasus ini ialah :
• Memberi pengarahan atau instruksi kerja
• Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
• Memberi informasi tentang prosedur dan praktik organisasional
• Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada karyawan
• Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi yang dapat membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
2. Dalam kasus ini tidak ada komunikasi interaktif yang dijalankan. Karna dalam kasus ini terjadi sebuah komunikasi yang tidak baik antara atasan dan bawahannya. Dalam kasus ini tidak menjalankan sebuah komunikasi yang baik antara atasan dan bawahannya.
3. Hambatan yang terjadi dalam kasus ini
• Komunikasi atasan dengan bawahan, komunikasi dari atasan ini akan menjadi lebih efektif bila antara atasan dengan bawahan dapat menjalin hubungan saling mempercayai dan mendukung.
• komunikasi ke bawah, yaitu penyampaian pesan dari atasan kepada pekerja. Bisa berupa memo, tatap muka dan lain sebagainya.
• komunikasi ke atas, yaitu penyampaian pesan dari bawahan kepada atasan. Biasanya berupa laporan kerja
• komunikasi horisontal, komunikasi yang terjadi antarpekerja dalam tingkatan struktur yang sama, biasanya berbentuk gosip, selentingan
• komunikasi nonformal, bisa diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan di luar bentuk formal semacam rapat.
2. apakah ada implikasi dalam kasus ini untuk komunikasi atasan-bawahan dan untuk komunikasi interaktif?
3. hambatan apa yang terjadi dalam komunikasi efektif dalam kasus ini?
JAWAB :
1. Status informasi yang ada dalam kasus ini adalah informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan.
Tujuan komunikasi yang diabaikan dalam kasus ini ialah :
• Memberi pengarahan atau instruksi kerja
• Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
• Memberi informasi tentang prosedur dan praktik organisasional
• Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada karyawan
• Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi yang dapat membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
2. Dalam kasus ini tidak ada komunikasi interaktif yang dijalankan. Karna dalam kasus ini terjadi sebuah komunikasi yang tidak baik antara atasan dan bawahannya. Dalam kasus ini tidak menjalankan sebuah komunikasi yang baik antara atasan dan bawahannya.
3. Hambatan yang terjadi dalam kasus ini
• Komunikasi atasan dengan bawahan, komunikasi dari atasan ini akan menjadi lebih efektif bila antara atasan dengan bawahan dapat menjalin hubungan saling mempercayai dan mendukung.
• komunikasi ke bawah, yaitu penyampaian pesan dari atasan kepada pekerja. Bisa berupa memo, tatap muka dan lain sebagainya.
• komunikasi ke atas, yaitu penyampaian pesan dari bawahan kepada atasan. Biasanya berupa laporan kerja
• komunikasi horisontal, komunikasi yang terjadi antarpekerja dalam tingkatan struktur yang sama, biasanya berbentuk gosip, selentingan
• komunikasi nonformal, bisa diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan di luar bentuk formal semacam rapat.
Jumat, 23 April 2010
TUGAS 8 ( pendelegasian wewenang)
1. Mengapa pendelegasian wewenang merupakan kunci dari organisasi?
Karena, pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik, selain itu pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan itu tidak butuh siapa siapa selain dia sendiri.
2.Mengapa atasan tidak mau mendelegasikan wewenang kepada bawahannya dan mengapa pula bawahan tidak mau menerima pendelegasian dari atasannya?
-Alasan atasan tidak mau mendelegasikan wewenang kepada bawahannya karena mereka takut bila mereka melakukan pendelegasian, mereka akan kehilangan wewenang, padahal tidak karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan.
-Alasan bawahan tidak mau menerima pendelegasian wewenang dari atasannya karena bawahan tidak dapat memahami apa yang diinginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan
-pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten atau tidak bertentangan dengan rencana pencapaian tujuan organisasi
-pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau kelompoknya
-sang bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan apa yang diperintahkannya
3.mengapa tanggung jawab tidak dapat di delegasikan ?
karena, Delegasi bukanlah menyerahkan tugas yang memang telah menjadi tanggung jawab seseorang. Delegasi
adalah menyerahkan sebagian dari tugas Anda kepada orang lain. Jika Anda adalah pemimpin, maka
bidang tugas dan tanggung jawab pasti sangat melebihi kapasitas Anda untuk dapat mengerjakan
semuanya sendiri. Sebagian dari tugas dan tanggung jawab Anda harus diserahkan
4.sebutkan dan jelaskan tentang kekuasaan menurut sumbernya !
a). Reward Power
kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya
b). Coercive Power
Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif dari reward power
c). Legitimate Power
Legitimate Power atau Kekuasaan yang Sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu
d). Expert Power
Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang
e). Referent Power
kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut
narasumber :
http://berbagi.net/index.php?option=com_content&task=view&id=341&Itemid=81 http://lead.sabda.org/_pdf/bagaimana_menyerahkan_tugas_dan_tanggung_jawab.pdf
Karena, pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik, selain itu pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan itu tidak butuh siapa siapa selain dia sendiri.
2.Mengapa atasan tidak mau mendelegasikan wewenang kepada bawahannya dan mengapa pula bawahan tidak mau menerima pendelegasian dari atasannya?
-Alasan atasan tidak mau mendelegasikan wewenang kepada bawahannya karena mereka takut bila mereka melakukan pendelegasian, mereka akan kehilangan wewenang, padahal tidak karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan.
-Alasan bawahan tidak mau menerima pendelegasian wewenang dari atasannya karena bawahan tidak dapat memahami apa yang diinginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan
-pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten atau tidak bertentangan dengan rencana pencapaian tujuan organisasi
-pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau kelompoknya
-sang bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan apa yang diperintahkannya
3.mengapa tanggung jawab tidak dapat di delegasikan ?
karena, Delegasi bukanlah menyerahkan tugas yang memang telah menjadi tanggung jawab seseorang. Delegasi
adalah menyerahkan sebagian dari tugas Anda kepada orang lain. Jika Anda adalah pemimpin, maka
bidang tugas dan tanggung jawab pasti sangat melebihi kapasitas Anda untuk dapat mengerjakan
semuanya sendiri. Sebagian dari tugas dan tanggung jawab Anda harus diserahkan
4.sebutkan dan jelaskan tentang kekuasaan menurut sumbernya !
a). Reward Power
kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya
b). Coercive Power
Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif dari reward power
c). Legitimate Power
Legitimate Power atau Kekuasaan yang Sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu
d). Expert Power
Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang
e). Referent Power
kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut
narasumber :
http://berbagi.net/index.php?option=com_content&task=view&id=341&Itemid=81 http://lead.sabda.org/_pdf/bagaimana_menyerahkan_tugas_dan_tanggung_jawab.pdf
Minggu, 18 April 2010
TUGAS 7 ( Keputusan )
1. perbedaan antara keputusan dan pengambilan keputusan
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan – kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah. Sedangkan Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.dan at dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final [1]. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
2. Proses pengambilan keputusan
Langkah pertama, adalah membuat pernyataan atas maksud keputusan, dengan mengajukan pertanyaan 1) adakah saya sedang mencoba membuat apa pilihan; 2) mengapa perlu-nya keputusan ini; 3) apa keputusan yang dibuat sebelum-nya. Dengan membuat tiga pertanyaan tersebut kita menco-ba merumuskan maksud tujuan pengambilan keputusan.
Langkah kedua, adalah menggariskan kreteria sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan, jadi keputusan yang baik adalah mendapatkan hasil yang diperlukan berdasarkan kreteria yang ditetapkan.
Langkah ketiga, adalah mengembangkan dan memban-dingkan alternatif-alternatif sebagai suatu langkah untuk menentukan pilihan atasnya.
Langkah keempat, adalah langkah untuk mengambil kepu-tusan yang terbaik melalui analisis resiko artinya mengidentifikasikan dan menilai resiko.
Berpikir secara metodis yang kita kemukakan diatas menuntut adanya keterampilan kepemimpinan dalam memanfaatkan tri-tunggal sebagai unsur jiwa dalam proses pengambilan keputusan, bagaimana membuat keputusan yang benar pada waktu yang benar.
3. Menurut anda lebih baik mengambil keputusan sendiri atau kelompok ?
menurut saya memngambil keputusan kelompok lebih baik, karena itu merupakan wujud dari menghargai pendapat orang lain dan tidak memetingkan diri sendiri (egois), selama keputusan yang di buat oleh kelompok tersebut sesuai dengan kebenaran dan tidak merugikan orang lain.
4. Jelaskan mengapa, setiap orang yang mengambil suatu keputusan selalu dihadapkan dengan kondisi certainly, risk dan uncertainly?
• Certainly : Nilai-nilai individu pengambil keputusan merupakan keyakinan dasar yang digunakan seseorang jika ia dihadapkan pada permasalahan dan harus mengambil suatu keputusan. Nilai-nilai ini telah tertanam sejak kecil melalui suatu proses belajar dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam banyak keadaan individu bahkan tidak berfikir untuk menyusun atau menilai keburukan dan lebih ditarik oleh kesempatan untuk menang.
• Risko : kurangnya kendali atas hasil tindakan dan menganggap bahwa si pengambil keputusan memiliki pengetahuan hasil tindakan walaupun ia tidak dapat mengendalikannya. Lebih sulit membuat keputusan dibawah ketidakpastian dibanding dibawah kondisi bahaya. Dibawah ketidakpastian si pengambil keputusan tidak memiliki dasar rasional terhadap pilihan satu strategi atas strategi lainnya.
• Uncertainly : Beberapa pengambil keputusan memiliki suatu orientasi ideologi tertentu yang berarti keputusan dipengaruhi oleh suatu filosofi atau suatu perangkat prinsip tertentu. Sementara itu pengambil keputusan atau orang lain mendasarkan keputusannya pada suatu yang secara politis akan meningkatkan kekuasaannya secara pribadi. Sehingga hal hal ini yang membuat adanya ketidak percayaan diri dalam mengambil keputusan dan menyebabkan seseorang merasa ragu dan tidak yakin akan keputusan yang akan diambilnya.
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan – kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah. Sedangkan Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.dan at dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final [1]. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
2. Proses pengambilan keputusan
Langkah pertama, adalah membuat pernyataan atas maksud keputusan, dengan mengajukan pertanyaan 1) adakah saya sedang mencoba membuat apa pilihan; 2) mengapa perlu-nya keputusan ini; 3) apa keputusan yang dibuat sebelum-nya. Dengan membuat tiga pertanyaan tersebut kita menco-ba merumuskan maksud tujuan pengambilan keputusan.
Langkah kedua, adalah menggariskan kreteria sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan, jadi keputusan yang baik adalah mendapatkan hasil yang diperlukan berdasarkan kreteria yang ditetapkan.
Langkah ketiga, adalah mengembangkan dan memban-dingkan alternatif-alternatif sebagai suatu langkah untuk menentukan pilihan atasnya.
Langkah keempat, adalah langkah untuk mengambil kepu-tusan yang terbaik melalui analisis resiko artinya mengidentifikasikan dan menilai resiko.
Berpikir secara metodis yang kita kemukakan diatas menuntut adanya keterampilan kepemimpinan dalam memanfaatkan tri-tunggal sebagai unsur jiwa dalam proses pengambilan keputusan, bagaimana membuat keputusan yang benar pada waktu yang benar.
3. Menurut anda lebih baik mengambil keputusan sendiri atau kelompok ?
menurut saya memngambil keputusan kelompok lebih baik, karena itu merupakan wujud dari menghargai pendapat orang lain dan tidak memetingkan diri sendiri (egois), selama keputusan yang di buat oleh kelompok tersebut sesuai dengan kebenaran dan tidak merugikan orang lain.
4. Jelaskan mengapa, setiap orang yang mengambil suatu keputusan selalu dihadapkan dengan kondisi certainly, risk dan uncertainly?
• Certainly : Nilai-nilai individu pengambil keputusan merupakan keyakinan dasar yang digunakan seseorang jika ia dihadapkan pada permasalahan dan harus mengambil suatu keputusan. Nilai-nilai ini telah tertanam sejak kecil melalui suatu proses belajar dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam banyak keadaan individu bahkan tidak berfikir untuk menyusun atau menilai keburukan dan lebih ditarik oleh kesempatan untuk menang.
• Risko : kurangnya kendali atas hasil tindakan dan menganggap bahwa si pengambil keputusan memiliki pengetahuan hasil tindakan walaupun ia tidak dapat mengendalikannya. Lebih sulit membuat keputusan dibawah ketidakpastian dibanding dibawah kondisi bahaya. Dibawah ketidakpastian si pengambil keputusan tidak memiliki dasar rasional terhadap pilihan satu strategi atas strategi lainnya.
• Uncertainly : Beberapa pengambil keputusan memiliki suatu orientasi ideologi tertentu yang berarti keputusan dipengaruhi oleh suatu filosofi atau suatu perangkat prinsip tertentu. Sementara itu pengambil keputusan atau orang lain mendasarkan keputusannya pada suatu yang secara politis akan meningkatkan kekuasaannya secara pribadi. Sehingga hal hal ini yang membuat adanya ketidak percayaan diri dalam mengambil keputusan dan menyebabkan seseorang merasa ragu dan tidak yakin akan keputusan yang akan diambilnya.
TUGAS 6 ( MOTIVASI)
1. Istilah istilah yeng sering digunakan dalam menyebut motivasi
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata ‘motivasi’ (motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
2. Gambar model proses teori motivasi
Jika Anda memiliki masalah yang signifikan sepanjang pengembangan Anda - waktu ketidakamanan yang ekstrim atau kelaparan sebagai anak, atau kehilangan anggota keluarga melalui kematian atau perceraian, atau mengabaikan signifikan atau penyalahgunaan - Anda bisa "terpaku" pada set kebutuhan untuk sisa hidup Anda.
This is Maslow's understanding of neurosis. Perhaps you went through a war as a kid. Ini adalah pemahaman Maslow's neurosis. Mungkin Anda pergi melalui perang sebagai anak-anak. Now you have everything your heart needs -- yet you still find yourself obsessing over having enough money and keeping the pantry well-stocked. Or perhaps your parents divorced when you were young. Now you have a wonderful spouse -- yet you get insanely jealous or worry constantly that they are going to leave you because you are not “good enough” for them. You get the picture. Sekarang Anda memiliki semua kebutuhan hati Anda - tapi Anda masih menemukan diri Anda terobsesi memiliki uang yang cukup dan menjaga dapur yang lengkap mungkin. Atau orang tua Anda bercerai ketika Anda masih muda -. Sekarang Anda memiliki pasangan namun indah Anda mendapatkan cemburu atau khawatir terus-menerus bahwa mereka akan meninggalkan Anda karena Anda tidak "cukup bagus" bagi mereka. Anda mendapatkan gambar.
3. tabel perbedaan teori motivasi
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata ‘motivasi’ (motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
2. Gambar model proses teori motivasi
Jika Anda memiliki masalah yang signifikan sepanjang pengembangan Anda - waktu ketidakamanan yang ekstrim atau kelaparan sebagai anak, atau kehilangan anggota keluarga melalui kematian atau perceraian, atau mengabaikan signifikan atau penyalahgunaan - Anda bisa "terpaku" pada set kebutuhan untuk sisa hidup Anda.
This is Maslow's understanding of neurosis. Perhaps you went through a war as a kid. Ini adalah pemahaman Maslow's neurosis. Mungkin Anda pergi melalui perang sebagai anak-anak. Now you have everything your heart needs -- yet you still find yourself obsessing over having enough money and keeping the pantry well-stocked. Or perhaps your parents divorced when you were young. Now you have a wonderful spouse -- yet you get insanely jealous or worry constantly that they are going to leave you because you are not “good enough” for them. You get the picture. Sekarang Anda memiliki semua kebutuhan hati Anda - tapi Anda masih menemukan diri Anda terobsesi memiliki uang yang cukup dan menjaga dapur yang lengkap mungkin. Atau orang tua Anda bercerai ketika Anda masih muda -. Sekarang Anda memiliki pasangan namun indah Anda mendapatkan cemburu atau khawatir terus-menerus bahwa mereka akan meninggalkan Anda karena Anda tidak "cukup bagus" bagi mereka. Anda mendapatkan gambar.
3. tabel perbedaan teori motivasi
Sabtu, 17 April 2010
Resep Puding Buah Lychee
BAHAN:
Bahan A
1 bungkus agar-agar merah
1 kaleng buah lychee, tiriskan
air lychee untuk campuran puding
200 ml air
150 gram gula pasir
1 sdt vanili bubuk
Bahan B
2 bungkus agar-agar warna putih
600 ml susu cair
150 gram gula pasir
2 sdm selai stroberi
100 gram apel malang
100 gram papaya kupas
1 buah pisang ambon
1 sdm air jeruk nipis
CARA MEMBUAT:
1. Siapkan loyang pudding bentuk cincin ukuran 2 liter, basahi dengan air.
2. Bahan A: campur agar-agar dengan air buah lychee, air, gula pasir dan vanili bubuk, aduk rata masak hingga mendidih, angkat.
3. Susun buah lychee di loyang dan tuangkan adonan agar merah perlahan-lahan dan diamkan hingga mengeras.
4. Bahan B: haluskan buah jus apel, papaya dan pisang ambon, tambahkan air jeruk nipis, aduk rata. Campur agar-agar putih dengan susu cair dan selai stroberi, aduk rata, masak hingga mendidih, tambahkan jus buah, aduk rata, angkat dan tuangkan ke dalam loyang, hilangkan uap panasnya dan simpan dalam lemari pendingin.
5. Sajikan dingin.
Untuk : 16 potong, selamat mencoba
http://resepmasakans.com/resep-puding-buah.htm
Bahan A
1 bungkus agar-agar merah
1 kaleng buah lychee, tiriskan
air lychee untuk campuran puding
200 ml air
150 gram gula pasir
1 sdt vanili bubuk
Bahan B
2 bungkus agar-agar warna putih
600 ml susu cair
150 gram gula pasir
2 sdm selai stroberi
100 gram apel malang
100 gram papaya kupas
1 buah pisang ambon
1 sdm air jeruk nipis
CARA MEMBUAT:
1. Siapkan loyang pudding bentuk cincin ukuran 2 liter, basahi dengan air.
2. Bahan A: campur agar-agar dengan air buah lychee, air, gula pasir dan vanili bubuk, aduk rata masak hingga mendidih, angkat.
3. Susun buah lychee di loyang dan tuangkan adonan agar merah perlahan-lahan dan diamkan hingga mengeras.
4. Bahan B: haluskan buah jus apel, papaya dan pisang ambon, tambahkan air jeruk nipis, aduk rata. Campur agar-agar putih dengan susu cair dan selai stroberi, aduk rata, masak hingga mendidih, tambahkan jus buah, aduk rata, angkat dan tuangkan ke dalam loyang, hilangkan uap panasnya dan simpan dalam lemari pendingin.
5. Sajikan dingin.
Untuk : 16 potong, selamat mencoba
http://resepmasakans.com/resep-puding-buah.htm
Jumat, 16 April 2010
Manfaat Bengkoang Untuk Flek Hitam Bengkuang
Bengkuang atau lebih dikenal dengan bengkoang atau bernama latin (Pachyrhizus erosus), merupakan buah yang mngkin sering kita makan, biasanya sering dibuat untuk rujak, asinan dll. Namun zama dahulu bengkuang sering juga dipakai untuk bahan kecantikan, terutama untuk mandi, karena kegunaanya sebagai bahan aktif penghilang noda hitam, khususnya di bagian wajah dan mampu menghilangkan noda bekas jerawat. Cara ini bisa dicoba.
1. Parutlah bengkuang secara halus agak banyak.
2. Lalu gunakan parutan bengkuang tersebut dan balurkan ke bagian wajah/yang bernoda atau bisa juga dijadikan bahan campuran pada scrub. Usapkan perlahan dan diamkan 30 menit.
3. Lalu bilas hingga bersih, wajah terlihat bersih dan cerah.
Selamat mencoba!
http://ratukosmetik.com/wp-site/manfaat-bengkoang-untuk-flek-hitam/
1. Parutlah bengkuang secara halus agak banyak.
2. Lalu gunakan parutan bengkuang tersebut dan balurkan ke bagian wajah/yang bernoda atau bisa juga dijadikan bahan campuran pada scrub. Usapkan perlahan dan diamkan 30 menit.
3. Lalu bilas hingga bersih, wajah terlihat bersih dan cerah.
Selamat mencoba!
http://ratukosmetik.com/wp-site/manfaat-bengkoang-untuk-flek-hitam/
7 Manfaat Wortel untuk Kesehatan dan Kecantikan
Di antara jenis sayur lainnya, rasa-rasanya wortel termasuk jenis sayuran yang paling digemari. Citarasanya manis dan teksturnya renyah. Cocok sekali dijadikan camilan yang menyehatkan. Jika Anda tak doyan sayuran kesukaan kelinci ini, Anda termasuk kelompok yang merugi. Sebab, Anda banyak kehilangan manfaat yang diberikan wortel bagi kesehatan. Mau terus merugi? Tentu jangan. Segeralah mulai menyukai sayuran yang satu ini. Nah, untuk memperoleh manfaat wortel secara maksimal yang harus diperhatikan adalah jeli memilih wortel. Pilih wortel yang berwarna agak muda dan terang. Ini menandakan bahwa wortel tersebut masih muda dan segar. Berikut adalah sederet manfaat wortel yang perlu Anda ketahui. Siapa tahu ada resep yang Anda butuhkan.
1. Mengatasi hipertensi
Ambil 500 gr wortel cuci bersih kemudian potong-potong, beri sedikit air matang, lalu diblender. Saring, dan minum segera. Usahakan untuk rutin meminum air wortel ini 3 kali dalam sehari.
2. Mengatasi demam pada anak
Ambil 200 gr wortel kemudian cuci bersih. Parut dan peras sampai keluar sarinya. Rebus air perasannya, minum selagi hangat.
3. Mengatasi luka bakar
Wortel ditumbuk hingga halus dan dioleskan pada luka bakar. Lakukan sesering mungkin sampai luka tidak terasa panas.
4. Menyembuhkan batuk
Ambil sebatang wortel lalu bersihkan dan parut. Beri beberapa sendok air panas clan peras. Tambahkan sedikit gula aren, aduk sampai rata. Minum 2 kali dalam sehari.
5. Mengatasi nyeri haid
250 gr wortel cuci bersih lalu potong-potong. Tambahkan sedikit air, lalu blender. Usahakan untuk meminum ramuan ini setidaknya 2 kali dalam sehari.
6. Mengatasi sembelit
Ambil 2 wortel yang masih muda lalu cuci bersih dan parut. Tambahkan 2 sdm air matang dan sedikit garam, lalu peras. Minum airnya 2 kali sehari.
7. Menghaluskan wajah
Ambil 2 – 3 wortel yang sudah dikupas bersih, lalu cuci dan parut. Kemudian langsung oleskan pada wajah sebagai masker. Tunggu sampai kering, lalu bilas dengan air.
http://www.klipingku.com/2009/07/7-manfaat-wortel-untuk-kesehatan-dan-kecantikan/
1. Mengatasi hipertensi
Ambil 500 gr wortel cuci bersih kemudian potong-potong, beri sedikit air matang, lalu diblender. Saring, dan minum segera. Usahakan untuk rutin meminum air wortel ini 3 kali dalam sehari.
2. Mengatasi demam pada anak
Ambil 200 gr wortel kemudian cuci bersih. Parut dan peras sampai keluar sarinya. Rebus air perasannya, minum selagi hangat.
3. Mengatasi luka bakar
Wortel ditumbuk hingga halus dan dioleskan pada luka bakar. Lakukan sesering mungkin sampai luka tidak terasa panas.
4. Menyembuhkan batuk
Ambil sebatang wortel lalu bersihkan dan parut. Beri beberapa sendok air panas clan peras. Tambahkan sedikit gula aren, aduk sampai rata. Minum 2 kali dalam sehari.
5. Mengatasi nyeri haid
250 gr wortel cuci bersih lalu potong-potong. Tambahkan sedikit air, lalu blender. Usahakan untuk meminum ramuan ini setidaknya 2 kali dalam sehari.
6. Mengatasi sembelit
Ambil 2 wortel yang masih muda lalu cuci bersih dan parut. Tambahkan 2 sdm air matang dan sedikit garam, lalu peras. Minum airnya 2 kali sehari.
7. Menghaluskan wajah
Ambil 2 – 3 wortel yang sudah dikupas bersih, lalu cuci dan parut. Kemudian langsung oleskan pada wajah sebagai masker. Tunggu sampai kering, lalu bilas dengan air.
http://www.klipingku.com/2009/07/7-manfaat-wortel-untuk-kesehatan-dan-kecantikan/
JENIS-JENIS PLASTIK MENURUT KADAR KIMIA YANG MEMBAHAYAKAN BAGI TUBUH
Sebelum saya membaca artikel dari majalah, saya kurang memperhatikan jenis-jenis bahan plastik yang saya gunakan, terutama untuk wadah makanan atau minuman. Bahan plastik yang kadang digunakan ternyata ada yang sangat berbahaya.
Padahal sebelumnya, botol plastik tempat minuman ringan seperti teh atau cola yang sudah habis, kadang saya gunakan lagi sebagai wadah air putih. Faktor instan dan malas bolak-balik ke dapur kantor, membuat saya lebih senang memilih wadah botol.
Penggunaan plastik sangat luas karena praktis, kuat, tahan lama, ringan, dan dapat dibentuk apa saja. Masyarakat umum lebih mengenal polimer dengan nama plastik. penggunaan polimer dalam kemasan makanan sebenarnya cukup aman asal memperhatikan jenis-jenisnya dan cara-cara penggunaannya.
Bahan dasar plastik atau polimer sebenarnya dari produk samping proses cracking minyak bumi yang setelah melalui proses polimerisasi menghasilkan polimer. Biasanya berbentuk bubuk putih. Setelah proses lebih lanjut akan dihasilkan produk jadi plastik..
Jadi, jika kita berhemat menggunakan plastik, kita juga berhemat menggunakan bahan energi yang tidak terbarukan itu. Apalagi, saat ini krisis energi semakin menggila.
Selain tidak dapat diperbarui, proses pembuatan plastik membutuhkan biaya yang ternyata cukup besar. Limbah plastik pun menjadi bahan pencemar tercepat bumi yang kita cintai ini. Plastik tidak dapat terurai dalam jangka waktu seribu tahun kemudian.
Bahan kimia yang terkandung dalam plastik itulah yang sangat membahayakan kesehatan bagi manusia. Salah satu bahan kimia yang paling berbahaya adalah Bisphenol A (BPA). Bahan ini mampu merangsang pertumbuhan sel kanker atau memperbesar risiko keguguran kandungan. Ihhhhhhh…… sangat mengerikan.
Risiko gangguan kesehatan yang dibawa bahan plastik sangat berdampak bagi kesehatan anak-anak, karena organ tubuh mereka masih sangat lemah. Apalagi, sistem kekebalan tubuhnya juga masih belum sempurna dan bisa mengakibatkan kanker
Padahal, sejak lahir, tubuh sang bayi kadang telah dicecoki kandungan kimia plastik, baik dari penggunaan botol dot maupun penggunaan wadah makanan lainnya. Paparan kandungan kimia bahan plastik ke dalam tubuh ini yang harus diwaspadai.
Dilihat dari sifatnya, plastik dibagi menjadi termoplastik dan termoset. Termoplastik mempunyai sifat, jika dipanaskan akan menjadi plastis dan jika terus dipanaskan sampai suhu lebih dari 200º C bisa mencair. Bila temperature kemudian diturunkan (didinginkan), material plastik akan mengeras dan dapat dibentuk kembali.
Termoset setelah diproses menjadi produk tidak dapat kembali seperti bentuk semula. Jika diumpamakan dengan makanan, termoplastik seperti coklat yang dapat mencair dan mengeras berulang kali dan tetap saja kita akan mendapatkan coklat, sedangkan termoset seperti biskuit yang sekali dicetak tidak dapat kembali ke bentuknya lagi.
Sebagai konsumen, kita pantas mendapat perlindungan kualitas. Tetapi kita juga patut melakukan identifikasi sendiri terhadap jenis bahan plastik yang digunakan. Setiap perusahaan umumnya telah memiliki standar perlindungan konsumen dengan mencantumkan jenis bahan plastik yang digunakan pada wadah makanan atau minuman yang diproduksinya.
Standar ini telah dikembangkan oleh asosiasi industri plastik di Amerika Serikat dengan melakukan pengkodean jenis plastik. Kode yang mengacu standar AS ini biasanya ada di bagian bawah wadah plastik berupa cetakan timbul bergambar panah yang membentuk segitiga dengan sebuah angka di dalamnya. Angka ini menunjukkan jenis plastik dan penggunaannya.
Di bawah panah yang membentuk segitiga itu, kadang dicantumkan inisial kandungan kimianya. Biasanya symbol ini terdapat pada bagian bawah botol kemasanMari kita perhatikan jenis palstik dan penggunaannya:
Kode 1 bertuliskan PET atau PETE
PET atau PETE (Polyethylene terephthalate) sering digunakan sebagai botol minuman, minyak goreng, kecap, sambal, obat, maupun kosmetik. Plastik jenis ini tidak boleh digunakan berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya, jika tutup wadah telah dibuka. Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak.
Kode 2 Bertuliskan HDPE
HDPE atau High Density Polyethylene banyak ditemukan sebagai kemasan makanan dan obat yang tidak tembus pandang. Plastik jenis ini digunakan untuk botol kosmetik, obat, minuman, tutup plastik, jeriken pelumas, dan cairan kimia.
Kode 3 Bertuliskan PVC
PVC atau Polyvinyl Chloride (PVC) sering digunakan pada mainan anak, bahan bangunan, dan kemasan untuk produk bukan makanan. PVC dianggap sebagai jenis plastik yang paling berbahaya. Beberapa negara Eropa bahkan sudah melarang penggunaan PVC untuk bahan mainan anak di bawah tiga tahun.
Kode 4 Bertuliskan LDPE
LDPE atau Low Density Polyethylene (LDPE) sering digunakan untuk membungkus, misalnya sayuran, daging beku, kantong/tas kresek
Kode 5 Bertuliskan PP
PP atau Polypropylene sering digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, dan botol bayi menggunakan plastik jenis ini.
Kode 6 Bertuliskan PS
PS atau Polystyrene termasuk kemasan sekali pakai. Contohnya gelas dan pakai makanan styrofoam, sendok, dan garpu plastik, yang biasa ada pada kotak makanan. Kotak CD juga mengandung Polystyrene. Kandungan bahan kimia plastik jenis ini berbahaya bagi kesehatan. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene dari kemasan langsung berpindah ke makanan.
Kode 7 Bertuliskan PC
PC atau Polycarbonate digunakan untuk botol galon air minum, botol susu bayi, melamin untuk gelas, piring, mangkuk alat makanan. Salah satu bahan perlengkapan makanan dan minuman yang sering digunakan adalah melamin yang tergolong jenis plastik termoset. Plastik jenis ini tergolong dalam “food grade” dan dapat digunakan sampai 140º C.
Saat ini beredar perlengkapan makanan melamin palsu yang biasanya dijual dengan harga 10 ribu 3, dibuat dari bahan urea formaldehyde yang mengandung formalin kadar tinggi, yang tidak tahan panas dan dapat mengeluarkan formalin yang dapat mengkontaminasi makanan.
Untuk membedakan melamin palsu dengan yang asli dapat dilihat dari tekstur permukaannya di bawah cahaya lampu, yang palsu biasanya bergelombang sedangkan yang asli tidak, dan jika direbus yang palsu akan berubah bentuk dan warnanya menjadi kekuningan.
Kategori 8 untuk jenis lainnya
Kategori ini mencakup semua jenis plastik yang tidak termasuk dalam keenam kategori di atas. Namun, bukan berarti plastik jenis ini aman sebagai wadah makanan, karena di dalam kategori ini termasuk polycarbonate yang dapat melepaskan BPA.
Di dalam kategori ini juga ada bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, atau tebu. Bioplastik aman sebagai kemasan makanan dan ia pun dapat terurai secara biologis. Untuk jenis ini, pastikan bahannya tidak mengandung Polycarbonate.
Kalau harus mengonsumsi makanan dari kemasan plastik berkode 1,3,6,dan 8 yang kita tidak yakin kandungannya, maka gunakan sesuai anjuran. Misalnya tidak menggunakan botol PET yang dibuat sekali pakai atau memanaskan makanan di wadah plastik yang tidak untuk keperluan itu.
Hampir di semua negara pemakian material plastik untuk kebutuhan manusia mengacu pada standar, seperti di Indonesia standar yang digunakan adalah SNI (Standar Nasional Indonesia). Beberapa produk plastik yang sudah memiliki SNI yaitu PVC, botol untuk air dalam kemasan dan tahun ini akan keluar SNI untuk melamin dan polystyrene.
Pilihan lain yang relatif aman sebagai alat makanan dan minuman adalah gelas (kaca) atau keramik. Kalau takut pecah, gunakan saja alat stainless steel. Dengan menghemat pemakaian plastik, selain meminimalkan risiko gangguan kesehatan, kita juga mengurangi limbah yang sulit terurai hingga 1.000 tahun.
Pemerintah Cina telah melarang penggunaan tas plastik mulai 1 Juni 2008. Pelarangan ini bertujuan menekan polusi dan menyelamatkan sumber daya alam. Plastik dengan ketebalan 0,025 milimeter menjadi target pelarangan penggunaan bahan plastik. Pusat perbelanjaan di Cina sudah tidak menggunakan tas plastik sebagai kemasan barang belanja. Pengunjung harus membawa sendiri tas untuk menampung belanjaan.
Jika dibandingkan dengan tas yang terbuat dari kertas, penguraian limbah sangat jauh berbeda. Tas yang terbuat dari plastik terurai 1.000 tahun, sedangkan tas kertas terurai dalam jangka waktu satu bulan.
Dari segi bobot, untuk 2.000 tas plastik setebal 0,025 milimeter berbobot 13,6 kilogram dan tas kertas hanya 127 kilogram. Memang material yang dibutuhkan untuk membuat satu ton tas kertas dibutuhkan sedikitnya 13-17 pohon. Dengan bobot yang sama, minyak yang dibutuhkan untuk memproduksi tas plastik mencapai 11 barrel minyak.
Produksi energi untuk menghasilkan tas plastik 594 British Termal Unit (BTU) dan tas kertas 2.511 BTU. Tetapi tingkat daur ulang plastik satu persen dan tas kertas 20 persen.
SUMBER
aryafatta.wordpress.com
http://rixco.multiply.com/journal/item/211
Padahal sebelumnya, botol plastik tempat minuman ringan seperti teh atau cola yang sudah habis, kadang saya gunakan lagi sebagai wadah air putih. Faktor instan dan malas bolak-balik ke dapur kantor, membuat saya lebih senang memilih wadah botol.
Penggunaan plastik sangat luas karena praktis, kuat, tahan lama, ringan, dan dapat dibentuk apa saja. Masyarakat umum lebih mengenal polimer dengan nama plastik. penggunaan polimer dalam kemasan makanan sebenarnya cukup aman asal memperhatikan jenis-jenisnya dan cara-cara penggunaannya.
Bahan dasar plastik atau polimer sebenarnya dari produk samping proses cracking minyak bumi yang setelah melalui proses polimerisasi menghasilkan polimer. Biasanya berbentuk bubuk putih. Setelah proses lebih lanjut akan dihasilkan produk jadi plastik..
Jadi, jika kita berhemat menggunakan plastik, kita juga berhemat menggunakan bahan energi yang tidak terbarukan itu. Apalagi, saat ini krisis energi semakin menggila.
Selain tidak dapat diperbarui, proses pembuatan plastik membutuhkan biaya yang ternyata cukup besar. Limbah plastik pun menjadi bahan pencemar tercepat bumi yang kita cintai ini. Plastik tidak dapat terurai dalam jangka waktu seribu tahun kemudian.
Bahan kimia yang terkandung dalam plastik itulah yang sangat membahayakan kesehatan bagi manusia. Salah satu bahan kimia yang paling berbahaya adalah Bisphenol A (BPA). Bahan ini mampu merangsang pertumbuhan sel kanker atau memperbesar risiko keguguran kandungan. Ihhhhhhh…… sangat mengerikan.
Risiko gangguan kesehatan yang dibawa bahan plastik sangat berdampak bagi kesehatan anak-anak, karena organ tubuh mereka masih sangat lemah. Apalagi, sistem kekebalan tubuhnya juga masih belum sempurna dan bisa mengakibatkan kanker
Padahal, sejak lahir, tubuh sang bayi kadang telah dicecoki kandungan kimia plastik, baik dari penggunaan botol dot maupun penggunaan wadah makanan lainnya. Paparan kandungan kimia bahan plastik ke dalam tubuh ini yang harus diwaspadai.
Dilihat dari sifatnya, plastik dibagi menjadi termoplastik dan termoset. Termoplastik mempunyai sifat, jika dipanaskan akan menjadi plastis dan jika terus dipanaskan sampai suhu lebih dari 200º C bisa mencair. Bila temperature kemudian diturunkan (didinginkan), material plastik akan mengeras dan dapat dibentuk kembali.
Termoset setelah diproses menjadi produk tidak dapat kembali seperti bentuk semula. Jika diumpamakan dengan makanan, termoplastik seperti coklat yang dapat mencair dan mengeras berulang kali dan tetap saja kita akan mendapatkan coklat, sedangkan termoset seperti biskuit yang sekali dicetak tidak dapat kembali ke bentuknya lagi.
Sebagai konsumen, kita pantas mendapat perlindungan kualitas. Tetapi kita juga patut melakukan identifikasi sendiri terhadap jenis bahan plastik yang digunakan. Setiap perusahaan umumnya telah memiliki standar perlindungan konsumen dengan mencantumkan jenis bahan plastik yang digunakan pada wadah makanan atau minuman yang diproduksinya.
Standar ini telah dikembangkan oleh asosiasi industri plastik di Amerika Serikat dengan melakukan pengkodean jenis plastik. Kode yang mengacu standar AS ini biasanya ada di bagian bawah wadah plastik berupa cetakan timbul bergambar panah yang membentuk segitiga dengan sebuah angka di dalamnya. Angka ini menunjukkan jenis plastik dan penggunaannya.
Di bawah panah yang membentuk segitiga itu, kadang dicantumkan inisial kandungan kimianya. Biasanya symbol ini terdapat pada bagian bawah botol kemasanMari kita perhatikan jenis palstik dan penggunaannya:
Kode 1 bertuliskan PET atau PETE
PET atau PETE (Polyethylene terephthalate) sering digunakan sebagai botol minuman, minyak goreng, kecap, sambal, obat, maupun kosmetik. Plastik jenis ini tidak boleh digunakan berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya, jika tutup wadah telah dibuka. Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak.
Kode 2 Bertuliskan HDPE
HDPE atau High Density Polyethylene banyak ditemukan sebagai kemasan makanan dan obat yang tidak tembus pandang. Plastik jenis ini digunakan untuk botol kosmetik, obat, minuman, tutup plastik, jeriken pelumas, dan cairan kimia.
Kode 3 Bertuliskan PVC
PVC atau Polyvinyl Chloride (PVC) sering digunakan pada mainan anak, bahan bangunan, dan kemasan untuk produk bukan makanan. PVC dianggap sebagai jenis plastik yang paling berbahaya. Beberapa negara Eropa bahkan sudah melarang penggunaan PVC untuk bahan mainan anak di bawah tiga tahun.
Kode 4 Bertuliskan LDPE
LDPE atau Low Density Polyethylene (LDPE) sering digunakan untuk membungkus, misalnya sayuran, daging beku, kantong/tas kresek
Kode 5 Bertuliskan PP
PP atau Polypropylene sering digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, dan botol bayi menggunakan plastik jenis ini.
Kode 6 Bertuliskan PS
PS atau Polystyrene termasuk kemasan sekali pakai. Contohnya gelas dan pakai makanan styrofoam, sendok, dan garpu plastik, yang biasa ada pada kotak makanan. Kotak CD juga mengandung Polystyrene. Kandungan bahan kimia plastik jenis ini berbahaya bagi kesehatan. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene dari kemasan langsung berpindah ke makanan.
Kode 7 Bertuliskan PC
PC atau Polycarbonate digunakan untuk botol galon air minum, botol susu bayi, melamin untuk gelas, piring, mangkuk alat makanan. Salah satu bahan perlengkapan makanan dan minuman yang sering digunakan adalah melamin yang tergolong jenis plastik termoset. Plastik jenis ini tergolong dalam “food grade” dan dapat digunakan sampai 140º C.
Saat ini beredar perlengkapan makanan melamin palsu yang biasanya dijual dengan harga 10 ribu 3, dibuat dari bahan urea formaldehyde yang mengandung formalin kadar tinggi, yang tidak tahan panas dan dapat mengeluarkan formalin yang dapat mengkontaminasi makanan.
Untuk membedakan melamin palsu dengan yang asli dapat dilihat dari tekstur permukaannya di bawah cahaya lampu, yang palsu biasanya bergelombang sedangkan yang asli tidak, dan jika direbus yang palsu akan berubah bentuk dan warnanya menjadi kekuningan.
Kategori 8 untuk jenis lainnya
Kategori ini mencakup semua jenis plastik yang tidak termasuk dalam keenam kategori di atas. Namun, bukan berarti plastik jenis ini aman sebagai wadah makanan, karena di dalam kategori ini termasuk polycarbonate yang dapat melepaskan BPA.
Di dalam kategori ini juga ada bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, atau tebu. Bioplastik aman sebagai kemasan makanan dan ia pun dapat terurai secara biologis. Untuk jenis ini, pastikan bahannya tidak mengandung Polycarbonate.
Kalau harus mengonsumsi makanan dari kemasan plastik berkode 1,3,6,dan 8 yang kita tidak yakin kandungannya, maka gunakan sesuai anjuran. Misalnya tidak menggunakan botol PET yang dibuat sekali pakai atau memanaskan makanan di wadah plastik yang tidak untuk keperluan itu.
Hampir di semua negara pemakian material plastik untuk kebutuhan manusia mengacu pada standar, seperti di Indonesia standar yang digunakan adalah SNI (Standar Nasional Indonesia). Beberapa produk plastik yang sudah memiliki SNI yaitu PVC, botol untuk air dalam kemasan dan tahun ini akan keluar SNI untuk melamin dan polystyrene.
Pilihan lain yang relatif aman sebagai alat makanan dan minuman adalah gelas (kaca) atau keramik. Kalau takut pecah, gunakan saja alat stainless steel. Dengan menghemat pemakaian plastik, selain meminimalkan risiko gangguan kesehatan, kita juga mengurangi limbah yang sulit terurai hingga 1.000 tahun.
Pemerintah Cina telah melarang penggunaan tas plastik mulai 1 Juni 2008. Pelarangan ini bertujuan menekan polusi dan menyelamatkan sumber daya alam. Plastik dengan ketebalan 0,025 milimeter menjadi target pelarangan penggunaan bahan plastik. Pusat perbelanjaan di Cina sudah tidak menggunakan tas plastik sebagai kemasan barang belanja. Pengunjung harus membawa sendiri tas untuk menampung belanjaan.
Jika dibandingkan dengan tas yang terbuat dari kertas, penguraian limbah sangat jauh berbeda. Tas yang terbuat dari plastik terurai 1.000 tahun, sedangkan tas kertas terurai dalam jangka waktu satu bulan.
Dari segi bobot, untuk 2.000 tas plastik setebal 0,025 milimeter berbobot 13,6 kilogram dan tas kertas hanya 127 kilogram. Memang material yang dibutuhkan untuk membuat satu ton tas kertas dibutuhkan sedikitnya 13-17 pohon. Dengan bobot yang sama, minyak yang dibutuhkan untuk memproduksi tas plastik mencapai 11 barrel minyak.
Produksi energi untuk menghasilkan tas plastik 594 British Termal Unit (BTU) dan tas kertas 2.511 BTU. Tetapi tingkat daur ulang plastik satu persen dan tas kertas 20 persen.
SUMBER
aryafatta.wordpress.com
http://rixco.multiply.com/journal/item/211
Langganan:
Postingan (Atom)